Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

PTM di Kota Tasikmalaya Berlakukan Sistem Ganjil Genap

Kristiadi
25/8/2021 19:45
PTM di Kota Tasikmalaya Berlakukan Sistem Ganjil Genap
Ilustrasi pembelajaran tatap muka.(MI/Jamaah)

PEMERINTAH Kota Tasikmalaya melalui Dinas Pendidikan kembali membuka pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dilakukan untuk tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Pembelajaran tersebut, masih terbatas sesuai kapasitas 50% selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah sekarang sudah berjalan tetapi masih terbatas dan dilakukan secara bergantian setiap hari. 

"Selama melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, semuanya menggunakan sistem ganjil genal karena dinilainya sangat efektif untuk mengurangi kerumunan di setiap sekolah dan siswa yang masuk sesuai daftar absen tiap kelas. Namun, bagi siswa lainnya yang tidak sesuai dengan absen melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online," katanya, Rabu (25/8/2021).

Ia mengatakan, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah bagi siswa SD, SMP di Kota Tasikmalaya diberlakukan sistem ganjil genap dan sesuai absensi di setiap ruangan kelas. Misalnya sekarang absen ganjil masuk belajar tatap muka dan genap daring (online) hingga selanjutnya besok genap masuk dan ganjil daring. Pemberlakuan tersebut, supaya adanya pemerataan setiap siswa terutamanya dalam pembelajaran tatap muka.

"Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Dinas Pendidikan akan mengevaluasi 
proses kegiatan belajar selama satu minggu sekali bersama semua kepala sekolah. Karena, untuk sekarang kegiatan belajar tatap muka belum sampai satu minggu tapi sampai sekarang ini apakah berpengaruh terhadap penyebaran Covid-19 atau tidak di setiap sekolah," ujarnya.

Menurutnya, sekarang ini belum ada evaluasi tetapi petugas masih melakukan pemantauan setelah diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dan kondisinya masih tetap aman karena masing-masing sekolah di beberapa kecamatan telah membuat strategi dalam pelaksanan tersebut. Namun, selama ini jika sekolah melanggar protokol kesehatan terpaksa harus ditutup.

"Penutupan sekolah yang melanggar prokes bukan dinas yang akan menutup paksa, tetapi akan dilakukan secara menyeluruh dari hasil penilaian tim satuan tugas (Satgas) Covid-19 Kota Tasikmalaya. Kami, berharap supaya tiap sekolah harus tetap menjaga prokes secara ketat agar tidak terjadi penyebaran kasus tapi selama ini memang sekolah merasa binggung berkaitan dengan banyak pedagang kaki lima (PKL) berjualan di depan gerbang sekolah," paparnya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik