Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEJUMLAH ASN Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo serta beberapa dinas lain melakukan kunjungan dan persiapan penyediaan air bersih untuk Kampung Adat Kawa yang menjadi salah satu ikon destinasi budaya di NTT, Rabu (18/8).
Sebelum memasuki Kampung Adat ini, sejumlah pengunjung harus melalui ritual penyambutan dengan pembasuhan air oleh tetua adat. Ritual ini wajib dilakukan oleh setiap pengunjung baru. Kegiatan ini didukung Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores dan Komodo Water serta kerja sama dengan Bank NTT serta dinas Penanaman Modal PTST juga Dinas PU.
Menurut Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Pariwisata Kabupaten Nagekeo Edi Due Woi, persiapan ini sebenarnya melanjutkan proses yang sudah berlangsung sejak tahun lalu dengan survey yang dilakukan Komodo Water dalam pemenuhan dan penanggulangan krisis air bersih untuk warga Kampung Kawa serta menunjang pariwisata yang sehat dan bersih.
"Tujuan kunjungan kali ini adalah pemantapan kegiatan pengadaan air minum yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus ini. Alokasi Dana bantuan dari BOPLBF dan Bank NTT akan dikelola oleh pokdarwis Labolewa di bawah komando Kepala Desa Labolewa. Sumber Dana, Founding Komodo Water Dan BOPLBF, Bank NTT Dan Pemkab Nagekeo untuk fasilitasi perpipaan dan penampung air bersih," kata Edi.
Menurut Edi, pada kunjungan persiapan kali ini pihaknya dan beberapa instasi terkait melakukan penguatan kelembagaan pokdarwis karena dana bantuan akan melalui pokdarwis, kemudian persiapan tenaga mandor dan tukang karena pola kerja padat karya dana bantuan, persiapan bahan bangunan untuk pembangunan sanitasi seperti MCK, persiapan tempat tinggal selama pengerjaan oleh Komodo Water serta mendata jumlah kepala keluarga untuk menentukan besaran pembangunan fasilitasi air bersih seperti bak penampung dan perpipaan.
"Kami juga melakukan penataan jaringan air yang tidak mengganggu keaslian Kampung Kawa dan pembukaan rekening pokdarwis sebagai rekening penampung dana bantuan," ucap Edi.
Edi menjelaskan pada proses survei sudah ditentukan titik-titik sumber air maka pada tahap selanjutnya dilakukan pemasangan alat menggunakan teknologi solar cell agar bisa menaikan air dari lembah ke kampung dengan fasilitas penampungan dan perpipaan yang sudah disiapkan.
"Sejak tahun lalu kami sudah berproses bersama Komodo Water juga Shana Fatina sebagai Direktur BOPLBF. Saya meminta agar pihak BOPLBF bisa mendukung Kampung Kawa sebagai destinasi baru di Pulau Flores yang selama ini tenggelam karena belum banyak wisatawan yang datang ber kunjung. Bila di bagian barat Flores ada Wae Rebo maka di tengahnya Flores ada Kampung Kawa yang tak kalah uniknya dengan rumah adat serta berbagai ritual yang masih terjaga," ungkapnya.
Lanjut Edi, Kampung Kawa sudah seharusnya diprioritaskan dan dilakukan kerja kolaborasi karena topografi kampung Adat Kawa yang berada di bawah kaki Gunung Ame Gelu, sehingga butuh tracking untuk sampai ke kampung. Selain itu Kampung Kawa ini tepat berada di jalur masuk Kota Mbay, Ibu Kota Kabupaten Nagekeo, tentu ini juga menjadi salah satu ikon wisata Kabupaten Nagekeo.
Baca juga: Anak Muda Desa di Nagekeo Belajar Digitalisasi Destinasi Wisata
Kampung Adat Kawa punya keunikan sendiri dibanding kampung Adat lain di tengah Flores dan masih terbilang minim karena ada jalur tracking yang juga cukup menantang dan eksotik dengan suguhan pemandangan menarik selama perjalanan ke Kampung Adat Kawa seperti sabana, bukit, burung-burung, serta batu gong.
"Ada beberapa ritual yang dilakukan sepanjang tahun di kampung ini sehingga dalam pembenahan Kampung Adat Kawa tentu kita harus menghormati segala tatanan kemasyrakatannya terutama manusianya sehingga kami tetap selalu menjaga kearifan yang ada karena sebetulnya dalam konsep Pariwisata itu bukan hanya ada pemandangannnya namun ada manusianya," pungkas Edi.(OL-5)
Bagi Maksi dengan penghasilan yang pas-pasan selepas pensiun, pupuk subsidi yang relatif terjangkau berupa NPK dan Urea, cukup membantu ketahanan pangan keluarganya.
TIN tampak semringah di ruang tunggu Rumah Sakit Pratama Raja sekitar pukul 8.00 Wita. Ia penuh harap matanya yang kabur bisa tersentuh dokter spesialis mata.
Festival One Be menjadi target agar bisa masuk Kharisma Event Nusantara.
DALAM melestarikan peradaban kampung Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar Festival Nagekeo One Be yang akan berlangsung 24-26 September ini.
DI bawah rimbun pohon trambesi, pada lapak kecil, Anastasia Enga dengan mata sayu tampak penuh harap. Matanya sesekali menatap kiri dan kanan. Sesekali ia menatap kosong ke depan persawahan.
Calon petahana Yohanes Don Bosco Do serta wakilnya Marianus Waj bertekad menjadikan Nagekeo sebagai jantungnya Pulau Flores dengan memajukan sektor pariwisata dan pertanian.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Gen Z mencari tempat wisata yang mengadopsi konsep berkelanjutan dan pengalaman lokal, yang kerap ditawarkan desa wisata.
Menuju 2025, Desa Penglipuran berkomitmen memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata hijau yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya Bali.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) meresmikan Desa Wisata Senteluk di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai desa binaan.
Sejak 2021 hingga 2024, Pemprov Jatim melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menganggarkan Rp43,2 miliar melalui skema bantuan keuangan khusus (BKK) kepada 432 desa
Kampung Wisata Adat Malasigi binaan Pertamina EP Papua Field, Zona 14 Regional Indonesia Timur, berhasil meraih juara 1 Desa Wisata Rintisan dalam ADWI 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved