Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Satgas Covid-19 Babel Keluarkan 8 Rekomendasi, Cegah Korona Varian Delta

Rendy Ferdiansyah
18/8/2021 14:35
Satgas Covid-19 Babel Keluarkan 8 Rekomendasi, Cegah Korona Varian Delta
Sekretaris Satgas Covid-19 Babel Mikron Antariksa.(MI/Rendy F)

SATGAS Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Bangka Belitung (Babel) menyebutkan ada 8 rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk mencegah penyebaran covid-19 varian delta. Sekretaris satagas Covid-19 Babel Mikron Antariksa mengatakan, korona varian Delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan cepat. Namun untuk saat ini tidak ada perbedaan dalam upaya pencegahan maupun pengobatan. 

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran varian mutasi virus tersebut, meskipun belum terdapat data pasti dari pemeriksaan laboratorium di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), baik di Pulau Bangka maupun di Pulau Belitung. 

Untuk itu, pihaknya mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait hal tersebut. Antara lain, Varian Delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan cepat. Selanjutnya, perlunya percepatan dan cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat karena orang yang belum divaksin bisa menjadi sumber mutasi baru.

"Memperkuat tracing terhadap kontak erat di area kasus positif Covid-19, di masyarakat maupun perkantoran. Penguatan tracing juga harus dilakukan kepada kontak erat pemilik risiko tinggi. Yaitu warga masyarakat dengan usia 65 tahun ke atas atau memiliki penyakit penyerta (komorbid)," kata Mikron, Rabu (18/8).

Lebih dari itu, memastikan proses Isolasi Terpusat (Isoter) maupun Isolasi Mandiri (Isoman) dilaksanakan dengan aman, taat, dan disiplin. Kontak erat wajib melakukan karantina tanpa terkecuali.

"Memperkuat dan memperketat penerapan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker dobel, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi kapan dan di manapun berada," ujarnya.

"Memperketat dan memastikan tidak ada kegiatan yang menimbulkan potensi kerumunan. Kemudian meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung pelaksanaan Isoter dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan berdasarkan prinsip keselamatan dan kepedulian sosial. Dan terakhir, pasien yang positif diwajibkan melakukan Isoter yang disediakan oleh pemerintah maupun komunitas," ungkapnya. (RF/OL-10)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya