Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Antisipasi Karhutla, TMC Kembali Dilaksanakan di Riau

Atalya Puspa
18/8/2021 07:11
Antisipasi Karhutla, TMC Kembali Dilaksanakan di Riau
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)(Antara)

TEKNOLOGI Modifikasi Cuaca (TMC) kembali dilaksanakan di wilayah Provinsi Riau guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan sejak 16 Agustus 2021 lalu.

Adapun, pelaksanaan TMC di Provinsi Riau pada Agustus, tahun ini, merupakan periode ketiga, setelah sebelumnya dilaksanakan TMC pada Maret dan Juli 2021.

Adapun, TMC dilakukan dengan menggunakan pesawat Casa 212-200 A-2103 milik TNI AU.

Baca juga: BBPP Lembang Fasilitasi Pelatihan Petani dan Penyuluh Gelombang 17

Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT di Posko TMC Roesmin Nurjadin di Pekanbaru Nurhadi Arifin mengungkapkan BBTMC-BPPT telah menyiapkan 5,7 ton NaCl dan akan ditambahkan secara bertahap sesuai kebutuhan selama operasi TMC berlangsung.

"Dalam operasi TMC kali ini, tim TMC terdiri dari 11 scientist dari BPPT, didukung TNI AU Skadron 4 Malang yang menugaskan 11 kru pesawat dan 1 forecaster BMKG," ungkap dia dalam keterangan resmi, Rabu (18/8).

Deputi Bidang TPSA BPPT Yudi Antasena menjelaskan konsep TMC untuk upaya penanganan bencana asap karhutla diarahkan pada tindakan pencegahan agar kemunculan titik api kebakaran dapat diminimalkan.

“Lebih bersifat preventif guna menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali. Keberhasilan TMC ini akan dipantau secara seksama menggunakan alat ukur, selain dilakukan dengan monitoring hujan di daerah penyemaian juga melalui pemantauan tinggi muka air tanah lahan gambut milik Badan Restorasi Gambut dan Mangrove,” papar Yudi.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Jon Arifian mengatakan, di wilayah Sumatra, TMC akan optimal dilaksanakan pada periode transisi yaitu Maret-Juni dan Agustus-Oktober.

“Dari data historis, puncak titik api karhutla di Riau terjadi pada Februari-Maret dan Juni-September. Sehingga operasi ini akan memberikan hasil terbaik jika dilaksanakan sebelum periode tersebut sebagai Tindakan preventif atau selama periode dengan kondisi tertentu,” ujarnya.

Kabid Darurat dan Logistik BPBD Provinsi Riau Jim Gafur mengatakan situasi di Provinsi Riau saat ini cukup kondusif sejak dilaksanakan TMC Pencegahan Karhutla bulan Maret dan Juni.

“Tidak ada asap yang mengancam kehidupan dan penghidupan masyarakat di Riau. Ini prestasi bagi semua pihak, dan kami juga berharap TMC kali ini dapat berjalan baik,” ujarnya.

Sebagai informasi, operasi TMC di Provinsi Riau sebelumnya pada periode 3–24 Juli 2021 menghasilkan sekitar 80 juta m3 hujan, dengan jumlah penerbangan penyemaian 16 sorti menggunakan sebanyak 12.800 kg NaCl.

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Rustian mengatakan pemanfaatan TMC merupakan tindak lanjut arahan Presiden dalam rapat 22 Februari 2021 mengenai Pengendalian Karhutla 2021 di Istana Negara yang dikoordinasi dalam Rakortek Pengendalian karhutla dan Antisipasi Musim Kemarau 2021.

“Kegiatan TMC merupakan bagian dari aksi terpadu, mulai dari pencegahan, operasi udara dan operasi darat serta penegakan hukum yang bertujuan menanggulangi karhutla,” ujar Rustian.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki risiko bencana yang cukup tinggi, terutama bencana hidrometeorologi, seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang termasuk bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

“BPPT, sebagai lembaga pengkajian dan penerapan teknologi di Indonesia, selalu melakukan pendekatan IPTEK dalam upaya antisipasi maupun mitigasi bencana. Termasuk mengatasi bencana karhutla di Indonesia, BPPT melaksanakan layanan TMC dengan didukung oleh implementasi model kecerdasan artifisial untuk memproyeksikan wilayah dan periode kebakaran untuk mendukung suksesnya operasi TMC,” ujar Hammam. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya