Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Jelang PTM Terbatas, Cianjur Petakan Zonasi Penyebaran Covid-19

Benny Bastiandy
17/8/2021 17:49
Jelang PTM Terbatas, Cianjur Petakan Zonasi Penyebaran Covid-19
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memetakan kembali zonasi penyebaran covid-19. Langkah itu dilakukan sebagai persiapan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku tidak gegabah menentukan sekolah yang akan melaksanakan tatap muka. Harus ada kajian dan analisis terhadap berbagai hal.

"Sekarang kita sedang mempersiapkan, sedang mengkaji. Kita sedang memetakan nana kecamatan yang hijau, kuning, oranye, atau merah. Ini merupakan persiapan pembelajaran tatap muka," kata Herman, Selasa (17/8).

Secara teknis, lanjut Herman, analisis dan kajian ada di bawah koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sehingga nanti bisa terpetakan wilayah mana yang sudah diperbolehkan atau tidak melaksanakan PTM terbatas. "Mana yang bisa dan tidak, nanti secara teknis Dinas Pendidikan yang melakukannya," tutur Herman.

Untuk setiap tingkatan sekolah, sebut Herman, akan ada koordinator atau penanggung jawab. Misalnya untuk tingkat SMA dan SMK, penanggung jawab atau koordinatornya Bupati dan Wakil Bupati.

"Untuk SMP, penanggung jawabnya itu para camat. Sedangkan untuk SD, penanggung jawabnya kepala desa. Nanti para penanggung jawab ini yang mengawasi kesiapan infrastrukturnya di setiap sekolah," ungkapnya.

Herman menyebutkan, secara spesifik ada 4 indiktor utama yang jadi barometer pelaksanaan PTM tatap muka. Pertama, wilayah yang akan menyelenggarakan harus berada pada zona hijau.

"Kemudian semua gurunya harus sudah divaksin. Lalu infrastrukturnya, meliputi ruang kelasnya, tempat cuci tangannya, WC-nya, dan lainnya harus memenuhi standard. Terakhir, harus ada persetujuan orang tua," beber Herman.

Secara umum, kasus covid-19 di Kabupaten Cianjur trennya terpantau mulai melandai. Satu di antara indikator angka kasus baru mingguan covid-19.

"Alhamdulillah, kasus mingguan kita saat ini turun di kisaran 417-an. Asalnya 700 kasus per minggu. BOR (bed occupancy rate) juga turun. Di RSUD Pagelaran 0%,  di RSUD Cimacan 19%, di RSUD Sayang turun lagi jadi 28%. Pusat isolasi juga rata-rata turun jadi 40%," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya