Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Ulama Muda Aceh: Tangani Krisis Covid-19 dengan Ikhtiar dan Doa

Amiruddin Abdullah Reubee
16/8/2021 14:37
Ulama Muda Aceh: Tangani Krisis Covid-19 dengan Ikhtiar dan Doa
Ulama muda Aceh Teungku Dr Amri Fatmi Lc MA.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee.)

KRISIS covid-19 yang melanda Tanah Air sejak dimumkan pada 2 Maret 2020 masih sangat mengkhawatirkan. Untuk mencegah laju penyebaran virus mematikan tersebut, perlu mendapat perhatian semua pihak terkait, terutama tetap berikhtiar sesuai ketentuan medis dan selalu minta ampun atau berdoa kepada Tuhan Yang Mahaesa.

Hal itu dikatakan ulama muda asal Sigli, Aceh, Teungku Amri Fatmi, kepada Media Indonesia, Senin (16/8).  Menurutnya, ada dua mitode paling penting dalam memutus mata rantai covid-19.

Pertama, ikhtiar melalui berbagai usaha penanganan medis, penerapan protokol kesehatan termasuk menghidari kerumunan dan menggunakan masker, menjaga pola hidup, pola makan, serta memupuk kesehatan jiwa dan mental. Dai yang juga penggiat masalah agama dan kemasyarakatan ini juga juga mengatakan, ada lagi hal utama yang tidak boleh terlupakan yaitu taubat nasional, bedoa, berzikir, meminta kesembuhan dan keselamatan dari Allah SWT. 

"Kejadian alamiah perlu dilakukan usaha-usaha untuk pencegahan dan semua itu tentu harus dengan izin Yang Mahakuasa. Karenanya, sangat penting mememohon pertolongan serta meminta ampunan sekaligus introspeksi atas musibah yang terjadi," paparnya.

Terkait ada warga yang enggan atau takut melakukan vaksinasi, tentu mereka harus diberi pengertian dengan cara bijak dan ilmiah. Perlu diperjelas pula alasan orang yang sudah divaksinasi tapi masih terpapar corona virus disease-19. 

"Apakah mungkin imun tubuhnya belum memadai atau masing-masing fisik memiliki penyakit asal atau sifat berbeda. Supaya vaksinasi lebih berhasil, masyarakat harus mendapat pemahaman positif dulu," tuturnya.

Baca juga: Wali Kota Gibran Berikan 93 Oksigen Concentrator untuk Karanganyar

Ulama muda Aceh yang memperoleh cum laude program doktoral di Al Azhar, Mesir, menjelaskan bahwa dalam sejarah manusia, wabah penyakit pernah terjadi dalam waktu singkat atau lebih lama sehingga jatuh korban jiwa lebih banyak. Jadi pandemi ini tidak ada sangkut paut dengan akhir zaman atau zaman dulu. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya