Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hendak Pindahkan Pasien Isoman, Petugas di Sikka Malah Ditebas Parang

Gabriel Langga
16/8/2021 13:18
Hendak Pindahkan Pasien Isoman, Petugas di Sikka Malah Ditebas Parang
Yoseph, petugas Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka, yang selamat saat diayunkan parang oleh keluarga pasien Isoman saat hendak dipindah ke isol(MI/Gabriel Langga)

RENCANA menjemput warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) karena Covid-19, untuk dipindahkan ke tempat isolasi terpusat batal. Pasalnya, keluarga pasien mengacungkan parang kepada petugas Satgas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Dua petugas Satgas Covid-19 yang bertugas sebagai sopir ambulans, yakni Eras dan Yoseph memilih kabur menyelamatkan nyawanya. Kepada mediaindonesia.com, Senin (16/78), Yoseph menceritakan kejadian ini berawal kemarin, Minggu (15/8), ia dan kawannya diperintahkan untuk menjemput dua pasien Covid-19 di Desa Doreng, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, NTT. Kedua pasien yang isoman itu akan dipindahkan ke lokasi karantina terpusat di Maumere.

Sesampainya di lokasi, ia melihat sejumlah warga memegang parang dan jerigen bensin. Tiba-tiba, mereka mendekati mobil ambulance Covid-19. Karena takut, ia dan kawannya langsung keluar dari mobil itu. Namun, ada salah satu warga sempat ayunkan parang di hadapan dia. Sementara warga yang lain juga pegang parang dan bensin sambil berteriak bakar-bakar.

"Satu warga ayunkan parangnya kehadapan saya. Beruntung saya bisa hindarkan ayunkan parang itu dan terjatuh. Pas saya bisa bangun, Saya langsung lari meninggalkan mereka. Sementara mobil ambulance Covid-19 kami biarkan di situ," papar dia.

Yoseph bersyukur Tuhan masih ingin dirinya hidup di dunia. Sebab, dia masih selamat dari tebasan parang bertubi-tubi warga. Dia mengaku tangan dan kakinya terluka karena jatuh saat menghindari ayunan parang warga.

"Saya hanya terluka saja akibat jatuh tadi. Tangan dan kaki saya terluka. Saat ini saya sudah berobat. Saya bersyukur mungkin Tuhan masih sayang dengan saya makanya saya selamat dari peristiwa itu" cerita Yoseph.

Sementara itu, berdasarkan rekaman video yang diperoleh mediaindonesia.com, Senin (16/8), terlihat kerumunan warga masing-masing memegang parang, rata-rata panjang parangnya satu meter. Ketika petugas Satgas Covid-19 datang mereka menolak keluarganya dibawa ke lokasi karantina.

"Kalian pulang sana. Tidak. Nanti saya potong kalian. Kalian pulang sore ini" teriak salah satu warga yang mengenakan jaket berwarna hitam sambil menunjukkan parang kepada para petugas Covid-19.

Warga yang berjaket hitam ini sempatkan ayunkan parangnya ke pohon kelapa, sambil berteriak untuk meminta petugas pulang. Sementara itu, ada satu lagi
warga yang juga memegang jaket hitam melakukan gerakan mengayunkan parang di depan petugas Satgas Covid-19.

Terkait hal ini, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyayangkan dan terkejut dengan kasus yang dialami oleh petugas Satgas Covid-19. " Saya harap kejadian itu tidak perlu terulang lagi. Prinsipnya kita terus berikan edukasi kepada warga agar kejadian itu tidak perlu terjadi lagi," ungkap Bupati Roberto (OL-13)

Baca Juga: Sejak Muncul di Klaten Tercatat 2.643 Wafat akibat Korona

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya