Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Luhut Kunjungi Fasilitas Isolasi Terpusat di Malang

M Ilham Ramadhan Avisena
14/8/2021 09:31
Luhut Kunjungi Fasilitas Isolasi Terpusat di Malang
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat berkunjung ke Malang.(MI/Dok Kemenko Marves)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi beberapa fasilitas isolasi terpusat (isoter) dan sentra vaksinasi di kawasan Kota Malang dan Kota Batu, Jumat (13/8). Kunjungan itu dilakukan untuk memastikan kesiapan daerah mengendalikan pandemi covid-19.

"Jadi, isoter ini sangat penting. Nanti ditesting, tracing ternyata Anda kena ya Anda ikut saja ke isoter, di sana kan ada dokternya, obatnya, ada pengecekannya, ada semua. jadi tidak menulari keluarga kita," kata Luhut saat mengunjungi fasilitas isoter di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Malang dikutip dari siaran pers, Sabtu (14/8).

Dengan berjangkitnya covid-19 varian delta, sambung dia, bila masyarakat tidak berhati-hati akan berbahaya.

Baca juga: BIN Adakan Vaksinasi Lanjutan Kalangan Pelajar di Sleman

Luhut juga ingin angka kematian akibat keterlambatan penanganan pasien covid dapat diatasi.

Karenanya, dia berharap masyarakat yang terjangkit covid-19 untuk segera masuk ke fasilitas isoter yang tersedia.

"Saya mohon bapak-ibu sampaikan ke keluarga melalui whatsapp, saya sudah sampaikan bahwa kalau kena, tidak perlu malu, masuk saja di isoter," pintanya.

Dengan semakin masifnya upaya pemerintah melakukan proses 3T (pengetesan, pelacakan dan pengobatan), vaksinasi, fasilitas isoter serta peralatan pengobatan, Luhut meminta agar pemerintah daerah tidak menutup-nutupi data terkait covid-19.

"Saya titip kepada Pemda tidak perlu ada angka-angka yang ditutupi.  Biar aja dibuka, itu masalah kita rame-rame kok. Tidak ada yang salah.  Yang salah kalau kita tutupi, kalau kita patuh dengan protokol itu pasti (angka kasus aktif) turun," pesannya.

Lebih jauh, Luhut menyebutkan, pandemi covid-19 dapat diselesaikan. Itu dapat dilakukan bila kerja sama dan masifnya keterlibatan semua pihak.

Dia pun lantas menyontohkan upaya pemerintah untuk mengarantina penderita covid-19 di fasilitas isolasi terpusat Buleleng, Bali.

"Seperti waktu saya di Buleleng, mereka melakukan itu (isolasi) sehingga di sana relatif aman. Jadi jangan khawatir mengenai angka (kasus aktif), biar aja tinggi, nanti kalau sudah kita obati pasti turun," jelas Luhut.

Alasan perlunya penderita covid-19 dirawat di fasilitas isolasi terpusat karena untuk kasus dengan gejala sedang hingga berat bila ditangani di rumah maka akan berakibat fatal.

"Kalau di rumah, obatnya belum tentu ada, dokter ngga ada, nakes ngga ada, pengukur saturasi oksigen tidak ada," sebut Luhut.

Selain itu, dia juga mengajak masyarakat untuk divaksin. Sebab, menurutnya, mayoritas pasien covid-19 yang meninggal belum melakukan vaksinasi. Karenanya, Luhut menganjurkan semua masyarakat untuk vaksin.

"Rata-rata yang meninggal itu orang yang tidak divaksin. Jadi kalau divaksin tetap kena, rata-rata dia mild atau tidak parah (gejalanya). Sekarang sudah 80 juta vaksin yang disuntikkan dan Pak Budi (Menkes) sudah menyampaikan bahwa vaksin kita ndak ada masalah," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya