Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DI masa pandemi covid-19 ini ada hal yang positif bagi Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Cristine yang terletak di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pandemi telah mendongkrak minat kaum muda untuk ambil bagian dalam kursus menjahit di lembaga yang didirikan pada 2015 itu.
Saat ditemui mediaindonesia.com, Minggu (1/8), pemilik kursus menjahit LPK Cristine, Cristina Kayat, menjelaskan, sebelum pandemi covid-19,
peserta kursusnya biasanya banyak datang dari desa yang menjalin kerja sama dengannya untuk memberikan kursus menjahit dengan kelas nonreguler.
Di kelas nonreguler ini, biasa mereka mengambil kursus singkat selama dua bulan. Peserta nonreguler mayoritas adalah ibu-ibu yang datang dari desa.
Baca juga: NasDem Santuni 3 Bersaudara yang Jadi Yatim Piatu karena Covid-19
Namun, selepas pandemi covid-19 melanda, selama dua tahun terakhir, kerja sama dengan desa pun terhenti. Hal itu karena anggaran desa lebih banyak difokuskan untuk penanganan dan penanggulangan covid-19.
"Banyak desa yang bekerja sama dengan kita tetapi karena covid-19 semua kerja sama berhenti dan kontrak desa dengan kita pun batal," papar dia.
Meski kerja sama dengan pihak desa batal, ia mengaku peserta yang mengikuti kursus menjahit dari kelas reguler justru lebih banyak di masa pandemi. Kelas reguler ini lebih banyak diminati kalangan muda meski ada biaya kursus sebesar Rp3.500.000.
Di kelas reguler ini, para peserta mengikuti kursus menjahit selama enam bulan atau satu semester. Pesertanya didominasi perempuan.
"Sejak pandemi ini, banyak sekali yang datang mengikuti kursus menjahit di lembaga saya yang datang dari kalangan muda yang berasal dari beberapa kabupaten yang ada di Pulau Flores. Sekarang saja ada sekitar 25 peserta yang mengikuti kursus menjahit. Semuanya dari kalangan muda. Kalau saya mau jujur, di masa pandemi ini minat kursus menjahit meningkat dari kalangan muda," ujar dia.
Ditambahkannya, usai peserta mengikuti kursus selama enam bulan ini kalau ada yang belum mahir dalam hal praktek maka kita minta mereka tetap mengikuti dengan tidak dipungut biaya.
"Intinya enam bulan itu, teori yang saya siapkan itu harus sudah selesai dengan 10 kompetensi. Jadi kalau, mereka belum mahir dalam praktik menjahit seperti buat baju, saya persilahkan tetap ikuti kursus dengan tanpa biaya. Prinsipnya, saya ingin mereka keluar dari lembaga saya harus sudah mahir dan siap kerja atau siap buka usaha menjahit sendiri," papar dia.
Selain itu, ia memberikan kesempatan kepada para peserta bisa mencari penghasilan sendiri ketika masih kursus di lembaganya.
"Jadi kalau ada orderan menjahit, peserta ini yang menjahit. Uangnya untuk mereka. Bayangkan ada peserta yang satu bulan itu bisa mendapatkan uang sebesar Rp1 juta meski mereka itu masih kursus menjahit," tandas dia.
Salah satu peserta kursus menjahit Lidia mengatakan dirinya bekerja sebagai dokter umum. Namun, ia mengaku masih muda sehingga ingin menambah lagi pengalaman dengan mengikuti kursus menjahit.
"Jadi, saya ikut kursus menjahit kalau tidak ada jadwal jaga sebagai dokter. Apalagi saya ini kan masih muda. Saya ingin menambah pengalaman dan pengetahuan dengan ikut kursus menjahit," ujar dia
Ia berencana ketika selesai mengikuti kursus menjahit ingin membuat baju dan celana yang digunakan untuk kalangan sendiri.
"Saya ingin menjahit baju sendiri. Kan baju sekarang banyak yang mahal-mahal. Saya ingin model yang saya suka dan saya jahit sendiri. Mumpung ada waktu, saya ikut kursus menjahit. Saya sudah belajar empat bulan kursus menjahit di sini," kata Lidia yang masih berusia 24 tahun ini.
Ia mengaku selama mengikuti kursus menjahit tidak pernah mengganggu pekerjaan dirinya sebagai dokter.
"Tidak mengganggu pekerjaan saya. Saya ini hanya ingin menjahit baju sendiri. Untuk itu saya ikuti kursus menjahit," pungkas dia. (OL-1)
Kematian tragis ibu hamil Maria Yunita dan bayinya di Kabupaten Sikka, NTT, memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung penuh pelaksanaan Festival Maumerelogia 5 yang akan berlangsung pada 15-24 Mei 2025.
Sebanyak empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik kasus Hak Guna Usaha (HGU) Tanah Nangahale di Kecamatan Talibura, Kabupaen Sikka, dilaporkan ke Polda NTT.
SEJAK tanggal 25 Januari 2025 hingga hari ini, publik masih dikejutkan oleh drama tanah HGU Nangahale di Maumere, Kabupaten Sikka-Flores.
Gempa dan tsunami yang pernah melanda Teluk Maumere, Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992 silam masih menyisakan jejak geologi yang patut menjadi pembelajaran.
SEKTOR pariwisata sangat potensial untuk menambah pendapatan masyarakat serta meningkatkan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pengembangan diri, yang meliputi hard skill atau soft skill, dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain.
Mendikdasmen mengatakan Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan jalur pendidikan formal saja, tapi juga harus memperkuat pendidikan nonformal.
Menurut Microsoft's Work Trend Index 2024, keterampilan AI telah menjadi prioritas utama bagi para pemimpin di indonesia dalam melakukan perekrutan.
Dalam empat tahun terakhir, total sudah ada 331.033 lulusan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Ia sebelumnya menjabat Global Development Director EnglishScore.
SelaPada 2020 lalu, LEAP juga berhasil terpilih menjadi lembaga pelatihan mitra yang memberi pelatihan digital marketing untuk program pelatihan prakerja dari pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved