Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penjualan Ikan Laut di Purwokerto & Temanggung Turun 50% Saat PPKM

Tosiani
26/7/2021 15:50
Penjualan Ikan Laut di Purwokerto & Temanggung Turun 50% Saat PPKM
ilustrasi ikan laut(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

PENJUALAN ikan laut di Purwokerto dan Temanggung, Jawa Tengah, anjlok hingga 50% sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa hari terakhir ini. Hal itu lantaran konsumen mengurangi pembelian dan sebagian masyarakat tidak berani datang ke pasar sebagai pusat keramaian.

Kalim, 35, salah seorang penjual ikan laut di Pasar Wage Purwokerto mengatakan pada kondisi normal ia mampu menjual rata-rata 2 kuintal ikan laut aneka jenis per dua hari. Saat ini penjualannya turun menjadi maksimal 1 kuintal per dua hari.

"Memang saya sengaja mengurangi pasokan yang biasanya 2 kuintal tiap dua hari sekali dari Pemalang. Namun belakangan pasokan ikan hanya 1 kuintal untuk semua jenis. Itu pun kadang dua hari belum habis," kata Kalim, Senin (26/7).

Kalim mengatakan, sejak Hari Raya Idul Adha beberapa waktu lalu ia memilih tidak berjualan. Karena kondisi pasar sepi dan konsumen berkurang drastis. Ia baru mulai berjualan sejak Sabtu (24/7). Itu pun masih sepi.

Baca juga:  Harga Ikan Laut di Palu Naik 100 Persen

Adapun terkait harga ikan laut, katanya, masih stabil. Antara lain harga udang di kisaran Rp70-80 ribu per kilogram (kg). Sedangkan harga cumi masih stabil Rp74 ribu per kg. Jenis ikan lainnya yang dijual antara lain kakap merah dan ikan kacang.

"Kalau naik harganya tentu tidak laku karena sekarang konsumen mengurangi pembelian. Misalnya mereka yang biasa membeli 1/2 hingga 1 kg kini hanya membeli 1/4 kg untuk satu jenis ikan," tuturnya.

Aji, 30, salah seorang penjual ikan di Pasar Temanggung mengatakan hal yang sama. Penjualannya juga turun drastis karena biasanya pasar ramai. Konsumen yang datang pun belakangan berkurang.

"Kemungkinan karena daya beli masyarakat sekarang menurun sehingga kebanyakan orang mengurangi pembelian juga," ungkapnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya