Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Di Kupang, NTT, Masih ada Warga yang Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
22/7/2021 13:56
Di Kupang, NTT, Masih ada Warga yang Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien covid-19(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

SEJUMLAH warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengambil paksa jenazah pasien Covid-19 dari Rumah Sakit Umum Siloam, di Kupang, NTT, pada Rabu (21/7) kemarin.

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Rishian Krisna menyebut bahwa penjemputan paksa tersebut dilakukan oleh beberapa anggota keluarga yang menolak untuk memakamkan jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19.

"Sebagian keluarga sebenarnya menyetujui, tapi ada keluarga yang baru datang mereka langsung memaksa mengambil," ungkap Krisna, Kamis (22/7).

Hal itu dilakukan oleh pihak keluarga lantaran merasa bahwa pasien tersebut tak meninggal karena Covid-19 melainkan penyakit kanker prostat.

Meski begitu, lanjut Krisna, pihak Satgas telah melakukan pengecekan dan memastikan bahwa jenazah terkonfirmasi positif Covid-19.

Maka, saat tiba di depan kamar mayat rumah sakit, anggota keluarga tersebut langsung merampas jenazah dari keranda dan membawanya menggunakan mobil.

Krisna menerangkan polisi langsung mendatangi rumah duka keluarga untuk menjalin komunikasi dengan pihak yang ingin membawa pulang paksa jenazah korban.

Baca juga: DIY Terapkan PPKM Level IV

Setelah terjadi kesepakatan, jenazah dapat didoakan terlebih dahulu sebelum dimakamkan dengan protokol Covid-19.

"Jenazah dibawa ke rumah, tetapi tidak sempat diturunkan dan kemudian dibacakan doa bersama dan atas negosiasi dari Polri dan Satgas, mereka bersedia untuk dimakamkan secara protokol Covid-19," tuturnya.

Meski telah menemui titik terang, polisi menyatakan akan melakukan penyelidikan untuk mendalami dugaan pelanggaran pidana yang mungkin terjadi dalam perkara tersebut.

Krisna menyebut Kapolda NTT memerintahkan agar anggota bertindak apabila peristiwa serupa terulang kembali.

"Kapolda sudah menyampaikan, ini tidak akan dibiarkan. Namun bila terjadi lagi, akan ditindak dengan tegas sesuai aturan yang berlaku," pungkasnya.

Sebelumnya, video viral di media siosial yang memperlihatkan belasan orang menggotong jenazah yang kemudian dinaikkan ke sebuah mobil pikap berwarna hitam.

Ketegangan pun terlihat di video saat beberapa nakes mengejar rombongan itu. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya