Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PAKET bantuan sembako bagi masyarakat tidak mampu di Pulau Seribu Masjid, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai disalurkan sejak 1 Juli.
"Penyaluran bantuan sudah kami mulai dari Kota Mataram sejak Kamis lalu, dan akan terus dilaksanakan secara bergiliran di seluruh wilayah P. Lombok selama satu bulan ke depan,'' kata Hj. Dian HBK, Ketua Yayasan HBK Peduli Senin (5/7).
Sejak seminggu lalu, paket-paket sembako sudah berada di Posko HBK Peduli Jalan Kulintang. Paket sembako disalurkan kepada warga P. Lombok yang kurang mampu khususnya para fakir miskin, para dhuafa, orang yang sakit permanen, serta orang-orang yang hidup sendiri karena tidak memiliki keluarga lagi.
Menurut Hj. Dian, pada saat ini memang diarahkan untuk membantu warga P. Lombok yang kurang mampu di tengah pandemi yang belum pasti kapan akan berakhir.
Baca Juga: Bantuan APD ke Sejumlah Ponpes di Kota Mataram
Di NTB sendiri, seperti yang dipublikasikan BPS, sekitar 455.560 orang penduduk usia kerja kehidupannya telah terdampak pandemi Covid-19. Sebanyak 35 ribu di antaranya adalah para pengangguran baru yang tadinya memiliki pekerjaan, tapi kini sudah dirumahkan. Sementara 378 ribu lainnya harus mengalami pengurangan jam kerja.
"Kami memahami banyak warga kita yang kini sedang menghadapi masa-masa sulit. HBK Peduli hadir untuk mereka-mereka yang hidupnya kian berat, kian sulit akibat serangan pandemi Covid-19,'' katanya.
Bantuan sembako ini didistribusikan melalui Posko2 Tim HBK Peduli yang tersebar di delapan titik di P. Lombok. Saat ini masih terus mengevaluasi dan merampungkan data2 masyarakat yang akan menerima bantuan sembako tersebut.
Bambang Kristiono, atau HBK pemilik Yayasan HBK Peduli yang juga anggota DPR RI Dapil NTB-2/P. Lombok menegaskan, saat ini, semua pihak memang harus saling menguatkan. Apalagi kini, Indonesia sedang memasuki gelombang kedua serangan pandemi Covid-19 dengan hadirnya varian baru (Delta) yang berasal dari India.
Karena itu, bantuan sembako untuk masyarakat yang tidak mampu merupakan ikhtiar untuk setidaknya meringankan beban dan kesulitan yang harus dipikul masyarakat.
Politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan, gelombang kedua pandemi Covid-19 ini memang oleh banyak pihak dinilai lebih berbahaya, dan bahkan lebih mematikan. Karena tingkat penularannya yang sangat cepat, kemudian daya rusaknya juga yang lebih dahsyat. Dan sudah pasti, imbas dari serangan pandemi Covid19 gelombang kedua ini, masyarakat butuh bantuan sosial dan kesetiakawanan sosial dari warga yang lainnya.
''Kami ingin berkontribusi dengan menyiapkan bantuan sembako untuk saudara-saudara kami di P. Lombok ini,'' ujarnya.
HBK yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI menegaskan, di tengah kegelisahan masyarakat dalam menghadapi serangan pandemi Covid19, pihaknya mengajak semua pihak untuk bergerak bersama-sama membantu masyarakat yang nyata-nyata terkena dampak pandemi ini.
"Dalam situasi yang semakin sulit seperti sekarang ini, saatnya kita berempati kepada sesama, sekecil apapun yang kita berikan, in syaa Allah akan besar manfaatnya bagi setiap penerima,'' pungkas HBK. (YR/OL-10)
Mensos berharap pemerintah daerah dapat menaati seluruh peraturan yang ada agar distribusi bansos dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
Gagal salur ini disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya adanya perubahan nama atau ada ketidakcocokan administrasi.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala melalui website atau aplikasi milik kemensos yang resmi agar informasi akurat dan terpercaya.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala.
Dengan perluasan ini, sebanyak 24.138 penerima manfaat baru dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur akan memperoleh dukungan sosial yang lebih merata dan inklusif.
Pemerintah diminta menggunakan standar World Bank untuk lower middle income country untuk poverty rate sebesar US$3,65 per hari atau Rp61 ribu per hari untuk mengategorikan garis kemiskinan.
Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab mengatakan bahwa paket sembako yang diberikan berupa beras, minyak, gula dan lain-lain senilai total Rp45.540.000,-.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Polisi mengungkap cara AS, 21, membunuh bosnya berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, usai tersulut emosi dan tersinggung akibat perkataan korban.
Awalnya, pembagian sembako gratis sebanyak 500 paket dari Kasad berlangsung tertib. Namun tidak lama lokasi tempat pembagian sembako diguyur hujan lebat.
Terduga pelaku diamankan beserta barang bukti yaitu uang tunai Rp67 juta, satu unit sepeda motor dan dua unit ponsel hasil kejahatan.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved