Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemprov Kalsel Bantu Yayasan Sahabat Lestarikan Bekantan 

Mediaindonesia.com
02/7/2021 19:45
Pemprov Kalsel Bantu Yayasan Sahabat Lestarikan Bekantan 
(DOK PEMPROV KALSEL)

PEMPROV Kalimantan Selatan memberikan dana hibah sebesar Rp350 juta kepada Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia. 

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, usai aksi pelepasliaran bekantan di Pulau Curiak, Barito Kuala (2/7/21), mengatakan, pemberian dana hibah itu  bertujuan mendukung upaya konservasi bekantan, yang merupakan satwa endemik Kalimantan.

Safrizal mengungkapkan, penambahan dana hibah bisa menyesuaikan kembali tahun berikutnya. "Tahun ini kita berikan Rp350 juta. Jadi jika tahun depan dirasa kurang, kita susun kembali, apa saja yang bisa kita kembangkan," ujarnya ketika ditemui di Bekantan Research Station, Pulau Curiak, Batola.

Adapun Penjabat Gubernur Kalsel melepasliarkan satu ekor bekantan di kawasan Pulau Curiak, yang dikelilingi oleh mangrove rambai. Aksi tersebut didampingi oleh Pj Ketua TP PKK Kalsel, Safriati Safrizal, serta jajaran Forkopimda di lingkup Kalsel.

Baca Juga: awarkan Proyek Strategis, Kalsel Gandeng Investor Korea 

Bekantan yang dilepaskan ke habitat alaminya hari ini menggenapkan jumlah bekantan di Pulau Curiak menjadi 29 ekor. "Mudah-mudahan penambahannya lebih cepat lagi. Empat tahun ini baru nambah 14 ekor."

Sementara itu, Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, Amalia Rezeki, mengaku sangat senang atas perhatian Pemprov Kalsel. Dana hibah merupakan bentuk dukungan serius untuk melestarikan satwa endemik Kalimantan.

Terkait bekantan yang dilepasliarkan hari ini, ia menjelaskan kondisinya. Satwa tersebut merupakan korban kecelakaan yang ia evakuasi bersama BKSDA.

"Pada saat kita melakukan evakuasi bersama BKSDA, kita melakukan perawatan intensif," jelasnya. "Kita melakukan rehabilitasi di Yayasan Sahabat Bekantan, dengan perawatan kurang dari setahun,'' tambahnya.

Sebelum aksi pelepasliaran bekantan, Safrizal didampingi jajaran Forkopimda melakukan penanaman kopi Liberika di kawasan Pulau Curiak. Varian kopi Liberika disebut mampu tumbuh dengan baik di lahan gambut. Pun tahan terhadap lingkungan panas dan lembab. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya