Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

156 Desa di Manggarai Timur Teraliri Listrik

Yohanes Manasye
21/6/2021 14:04
156 Desa di Manggarai Timur Teraliri Listrik
Gardu induk PLN di Borong, Manggarai Timur.(MI/Yohanes Manasye)

SEBANYAK 156 desa di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, sudah dialiri listrik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 109 desa dialiri listrik PLN, sedangkan 47 desa bersumber dari listrik non-PLN. Dengan demikian, tersisa 20 dari total 176 desa di daerah itu yang belum dialiri listrik.

Dengan demikian, Rasio Desa Berlistrik (RDB) Kabupaten Manggarai Timur mencapai 88,63%. Namun RDB dipastikan akan terus meningkat karena PLN terus berupaya melalui program listrik desa (Lisdes). Saat ini, lima dari 20 desa yang belum berlistrik, sedang dalam proses pengerjaan. 

"Sedang dikerjakan lima desa yaitu Satar Nawang, Golo Lebo, Golo Wangkung, Golo Wangkung Barat dan Golo Wangkung Utara," jelas Manager PT PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Flores, Simi Eduard Lapebesi. 

Ia mengatakan PLN sudah punya roadmap Lisdes. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap sambil menyesuaikan diri dengan kondisi geografis dan infrastruktur jalan yang sangat menantang. 

"Tantangan medan geografis dan infrastruktur jalan di Flores ini tidak mudah tapi tetap harus kita kerjakan sampai tuntas, untuk itu kami mohon bersabar serta bantuan dan kerjasama semua pihak sehingga bisa lancar jaya," katanya. 

Baca juga: Listrik di Perbatasan RI-Timor Leste Sudah Menyala 24 Jam

Ia juga menjelaskan tentang pengembangan jaringan di wilayah Golo Wangkung, Kecamatan Congkar yang dipersoalkan warga beberapa waktu lalu. Saat itu, warga kecewa lantaran tiang listrik yang sudah ditanam tiba-tiba dicabut kembali. 

Saat itu, jelas Simi, terjadi kesalahan tenaga kerja di lapangan. Tiang listrik tersebut harus ditanam di desa-desa di depannya sehingga bisa tersambung ke desa-desa di belakangnya, termasuk Golo Wangkung. 

"Jaringan listrik itu kan nyambung jadi harus mulai dari depannya yaitu (Desa) Satar Nawang baru sambung lagi ke desa berikutnya. Tapi saya maklumi karena warga sangat rindukan listrik jadi sulit menerima penjelasan saya," jelas Simi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik