Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Muncul Klaster Pabrik, Pati Menyalip Kudus dan Jepara Soal Covid-19

Akhmad Safuan
18/6/2021 13:27
Muncul Klaster Pabrik, Pati Menyalip Kudus dan Jepara Soal Covid-19
Ilustrasi(Antara)

KASUS covid-19 di Kabupaten Pati, Jawa Tengah melonjak menyusul munculnya klaster pabrik makanan ringan, jumlah warga terkonfirmasi covid-19 menyalip Kabupaten Kudus dan Jepara menjadi terbanyak di Jawa Tengah.

Pemantauan Media Indonesia Jumat (18/6) jumlah warga terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Pati melonjak dratis hingga menyalip kasus korona yang terjadi di Kabupaten Kudus dan Jepara, hal ini menjadikan daerah di pantura timur Jawa Tengah terbesar di provinsi ini.

Munculnya klaster covid-19 pabrik makanan ringan dengan jumlah karyawan terpapar korona capai 652 orang menjadi penyokong melonjaknya kasus di Pati, berdasarkan data hingga saat ini telah mencapai 2.660 orang yang dirawat dan isolasi.

jumlah warga terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Pati ini melebihi Kabupaten Kudus yang saat ini sudah menurun menjadi 1.967 orang dan Kabupaten Jepara sebanyak 2.012 orang.

Bupati Pati Haryanto mengakui terjadinya lonjakan kasus covid-19 di daerah yang dipimpinnya, terutama setelah munculnya klaster pabrik tersebut, sehingga penanganan terhadap pasien korona terus ditingkatkan dengan menyiapkan tempat isolasi berpusat dan penambahan ruang perawatan di rumah sakit guna menampung warga yang terpapar.

Selain menyewa hotel sebagai tempat isolasi berpusat, ujar Haryanto, perusahaan tempat ratusan karyawan terpapar covid-19 tersebut bekerja juga telah menyiapkan tempat isolasi khusus, sehingga penanganan dapat lebih intensif dan sekaligus mencegah penyebaran lebih besar lagi.

"Ratusan karyawan yang terpapar covid-19 tersebut pertama kali tertular dari karyawan yang berasal dari Kudus, ada 114 orang karyawan dari Kudus di sana," ujar Haryanto.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara terpisah dengan Media Indonesia mengatakan terus memonitor kasus yang terjadi di Pati, untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran diminta untuk sementara pabrik ditutup dan dilakukan penyemprotan disinfektan. "Saya sudah minta bupati menutup pabrik sementara," tambahnya.

Melihat perkembangan dan kasus covid-19 di pabrik itu, ungkap Ganjar Pranowo, penanganan dilakukan oleh perusahaan cukup baik, dari mulai inisiatif lakukan testing mandiri hingga penyediaan tempat isolasi oleh pihak pabrik, sehingga karyawan terpapar tidak menyebarkan ke karyawan lain. (OL-13)

Baca Juga:Gubernur Ganjar Minta RS Jiwa Amino Tambah Tempat Tidur



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya