Solo terus Tekan Angka Stunting

Widjajadi
17/6/2021 18:05
Solo terus Tekan Angka Stunting
Sejumlah ibu mengikuti sosialisasi terkait stunting di Kota Surakarta, Jawa Tengah(MI/Widjajadi)


PEMERINTAH Kota Surakarta, Jawa Tengah, semakin masif memerangi kejadian stunting, meski saat ini tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus terendah di Tanah Air.

Saat ini penderita stunting di kota yang dipimpin Wali Kota Gibran Rakabuming Raka itu mencapai 1.059 anak.

Jumlah kasus itu hanya 2,77% dari total jumlah anak di Solo. Persentasenya jauh di bawah angka nasional yang mencapai 27,67% atau Jawa Tengah yang mencapai 28,5%.

"Terlepas dari angka yang tidak seberapa, ya tetap harus diseriusi, karena kita inginkan anak-anak yang tangguh, cerdas dan sehat di Kota Solo," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kota Solo, Purwanti, saat mendampingi Ketua Tim Pengerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Solo, Selvi Ananda menggelar sosialisasi di Mojosongo, Kamis (17/6).

Dalam kunjungan di Posyandu Sejahtera RW 30, Mojosongo, Selvi Ananda bersama Tim TP PKK Kota dan DPP-KB Kota memberikan edukasi pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan bagi ibu ibu hamil.

Istri Gibran Rakabuming Raka menyebutkan salah satu gangguan kesehatan yang berdampak pada bayi stunting adalah karena kurang gizi kronik. "Harus ditanggulangi sejak dini. Karena stunting itu sebagai akibat kekurangan gizi, terutama pada saat 1.000 HPK."

Salah satu cara mencegah terjadinya kasus itu, menurut dia, di hadapan calon pengantin dan ibu hamil ialah dengan upaya pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

Fokus TP PKK Kota bersama DPP-KB Kota saat ini adalah menurunkan kasus stunting di 10 kelurahan. Selain sosialisasi dan edukasi, juga diberikan bantuan makanan sebagai tambahan gizi bagi ibu hamil, dan makanan balita dan BKB Kit.

Pada kesempatan memberikan pemahaman, Selvi menegaskan, bahwa resiko stunting itu resiko jangka panjang, jadi harus lebih diperhatikan.

"Kita semua harus fokus  menekan angka stunting. Karena anak sebagai generasi penerus bangsa. Dari sebelum menikah, untuk para calon pengantin juga harus disiapkan asupan gizi dari sebelum menikah, saat hamil hingga sewaktu menyusui" pungkas ibunda Jan Ethes dan Lalembah Manah itu.

Dalam upaya menekan kasus stunting, Pemkot Solo sejak 2016 telah memberikan jaminan pemeriksaan kesehatan gratis dan layanan laboratorium khusus untuk ibu hamil. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya