Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GEMPA yang mengguncang Maluku Tengah dan sekitarnya memiliki magnitudo update M6,0 terjadi pada hari Rabu, (16/6) sekira pukul 11.43 WIB. Dimana episenter gempa ini terletak di laut pada jarak 69 km arah tenggara Kota Masohi, Maluku Tengah, dengan kedalaman hiposenter 19 km.
"Hingga petang pukul 16.00 WIB, hasil monitoring BMKG telah terjadinya 16 gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo berkisar antara 1,9 - 3,7," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono kepada Media Indonesia Rabu (16/6).
Menurutnya, gempa yang terjadi ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktifitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa.
Sehingga hasil analisis mekanisme sumber gempa ini menunjukkan mekanisme pergerakan sesar turun atau normal fault.
Selanjutnya guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, Wahai dalam skala intensitas III-IV MMI. Sedangkan di Pulau Ambon guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.
"Gempa menyebabkan dampak kerusakan ringan pada beberapa bangunan di Kecamatan Tehoru, seperti kerusakan pagar Gereja Sounulu di Kecamatan Tehoru dan beberapa rumah warga mengalami retak," sebutnya.
Baca juga : Update Gempa Maluku, BNPB Terus Monitor Dampak Gempa M 6,1
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun demikian berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa. "Sehingga dapat kita saksikan beberapa rekaman adanya tsunami kecil yang melanda pantai," ujarnya.
Namun demikian, kejadian tsunami kecil ini terekam di Stasiun Tide Gauge Tehoru yang diperasikan oleh BIG dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm pada pukul 11.47 WIB (4 menit setelah gempa). Kejadian tsunami kecil juga terekam di Stasiun Tide Gauge Banda (BIG) dengan ketinggian maksimum 7 cm pada pukul 12.02 WIB (19 menit setelah gempa).
Diketahui wilayah selatan seram merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami. Sebelumnya, di wilayah ini sudah terjadi gempa dan tsunami destruktif, seperti, Gempa dan Tsunami Ambon-Seram 1674 menyebabkan 2.243 orang meninggal, Gempa dan Tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal, Gempa dan Tsunami merusak di Ambon 1950, Gempa Ambon 2019 memyebabkan 31 orang meninggal.
Sedangkan di Indonesia tsunami yang dipicu longsoran sudah terjadi beberapa kali, seperti Tsunami Selat Sunda 1883, Tsunami Elpaputih 1899, Tsunami Lembata 1979, Tsunami Flores 1992, Tsunami Palu 2018, Tsunami Selat Sunda 2018 dan lain-lain. (OL-2)
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
PENCALONAN suami anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos, dalam kontestasi Pilkada 2024 diharapkan tak menimbulkan konflik kepentingan.
PASCAGEMPA bumi magnitudo 6,0 yang terjadi pada 16 Juni 2021 pukul 11.43.08 WIB di Maluku Tengah, Maluku, yang berujung tsunami kecil, telah terjadi 25 kali gempa susulan.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Pulau-Pulau Babar dengan skala intensitas II - III MMI.
Gempa tektonik berkekuatan 5,4 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa (27/2) dini hari, dipicu oleh pergeseran batuan dalam lempeng di Laut Banda.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, telah terjadi 13 gempa susulan atau aftershock dengan kekuatan terbesar 3,5 SR. Masyarakat diimbau mewaspadai gempa susulan.
Hingga berita ini dirilis belum ada laporan korban jiwa akibat gempabumi tersebut, namun masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri dengan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved