Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SALAH satu tujuan utama dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation atau SIMURP ialah mengurangi efek Gas Rumah Kaca (GRK).
Fokus kegiatan SIMURP adalah Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim.
Untuk itu, dengan program SIMURP, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mendorong petani sebagai pelaku utama agar mengimplementasi CSA untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.
Dijelaskan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi bahwa kegiatan CSA selain bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, juga untuk mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim.
Selain itu, CS bertujuan mengurangi risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), serta meningkatkan pendapatan petani di khususnya di Daerah Irigasi Proyek SIMURP.
Menurutnya, CSA merupakan kunci andalan SIMURP sehingga harus betul-betul dipahami oleh seluruh pelaksana SIMURP Pusat dan daerah.
Tujuan utama dari SIMURP adalah meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani hal ini sejalan dengan program utama Kementan.
Selain itu, Dedi juga mengajak kepada pemerintah daerah yang terlibat agar mendukung CSA. “Implementasi CSA juga wajib diterapkan oleh seluruh pengelola SIMURP baik di Pusat maupun di daerah,” ujar Dedi dalam keterangannya, Kamis (3/6).
Salah satu wilayah menggerakan program ini adalah Kabupaten Katingan yang termasuk lokasi SIMURP. Petani di Katingan melakukan pengambilan sampel GRK.
Dilakukan di lahan milik Darmanjianto, kelompok tani Budi Luhur yang terletak di Desa Jaya Makmur, Rei 3 kanan, Kecamatan Katingan Kuala, Katingan, Kalimantan Tengah, pengambilan sampel didampingi Yono, Petugas Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) Pati, dan Aman Nurrahman Kahfi, Widyaisawara Pendamping dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang.
Pengambilan sampel GRK ini dilakukan untuk menduga emisi GRK dari lahan pertanian dan pertanaman padi.
Pengambilan sampel GRK dilakukan di areal pertanaman padi yang budidayanya dengan pendekatan CSA dengan lahan pertanaman padi yang dibudidayakan secara konvensional.
“Hal ini untuk membandingkan konsentrasi GRK dari dua lahan dengan perlakuan yang berbeda, terutama diharapkan pada pertanaman dengan perlakuan sesuai prinsip CSA dapat menurunkan konsentrasi GRK," ujar Kahfi.
Lebih lanjut Kahfi menjelaskan, pengambilan sampel dilakukan pada lahan pertanaman dengan pendekatan CSA dan lahan pertanaman secara konvensional masing-masing di 3 titik yang berbeda. Semua petani bergilir terlibat untuk mengalami secara langsung cara dan tahapan pengambilan sampel.
Pemberian kesempatan pengambilan sampel secara langsung oleh petani ini diharapkan agar petani mengalami sendiri dan meningkatkan kepercayaan petani bahwa budidaya pertanian padi pun mempunyai kontribusi terhadap emisi GRK di atmosfer.
“Dalam jangka menengah, setelah musim tanam selesai dan rilis hasil pendugaan GRK dari lahan sudah dipublikasikan dapat menyadarkan petani untuk mengadopsi teknologi-teknologi yang berprinsip CSA. Sehingga petani di Kahayan Kuala dapat menekan kontribusi emisi GRK dari lahan pertanian," paparnya.
Perakitan dan tata cara pengambilan sampel GRK dibimbing oleh Yono, petugas dari Balingtan Pati. Seluruh petani antuasias mengikuti jalannya kegiatan, sesekali melayangkan pertanyaan singkat.
Praktik pengambilan sampel GRK dilakukan di lahan pertanaman padi yang berada di samping kantor BPP Pegatan, Kecamatan Katingan Kuala.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa dampak perubahan iklim sudah sangat dirasakan pada setiap aspek kehidupan manusia, salah satunya sektor pertanian.
“Untuk mengatasi perubahan iklim, inovasi teknologi di bidang pertanian sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan pertanian terutama dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian," ujar Mentan SYL.
Hadir pada pengambilan sampel tahap pertama ini di antaranya perwakilan dari Dinas Tanaman Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Katingan, serta seluruh petani penerima program CSA. (RO/OL-09)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved