Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ratusan Santri Idrisiyyah harus Jalani Rapid Antigen

Kristiadi
03/6/2021 10:37
Ratusan Santri Idrisiyyah harus Jalani Rapid Antigen
Santri Ponpes Idrisiyyah di Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, menjalani rapid test.(MI/Kristiadi)

RATUSAN santri Pondok Pesantren Idrisiyyah di Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjalani rapid swab antigen saat kembali ke pondok pesantren. Ratusan santri yang baru datang menjalani isolasi sebelum melakukan kegiatan belajar di dalam kelas.

Berdasarkan pantauan ratusan santri berasal dari luar kota mulai kembali berdatangan ke Pondok pesantren usai libur Lebaran 1442 H hingga para santri dari luar kota juga dijemput dengan menggunakan bus atau minibus yang sudah disediakan sehingga para santri aman selama perjalanan. Proses penjemputan yang dilakukan dengan armada sudah disterilkan memakai disinfektan dan setiap kendaraan dihadirkan juga tour leader untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes).

Ketua Panitia Pemulangan dan Penjemputan Santri Ponpes Idrisiyyah, ustaz Nur Aziz Rahmatulloh mengatakan, para santri yang membawa barang bawaan harus disterilisasi kembali menggunakan cairan disinfektan dan mereka juga diwajibkan menjalani rapid swab antigen di lokasi yang sudah disiapkan. Akan tetapi, yang datang baru 200 santri dan semua hasilnya negatif dan apabila ditemukan positif akan melakukan isolasi.

Baca Juga: Vaksinasi Lansia di Kota Tasikmalaya Baru Capai 11%

"Kita sudah menyiapkan tempat khusus sesuai arahan dari Satgas Kecamatan Cisayong tapi Pondok Pesantren juga akan berkomunikasi dengan orangtua santri terkait penangananya. Namun, santri yang dipastikan negatif Covid-19 dapat langsung ke asrama masing-masing setelah semua proses pemulangan selesai, rencananya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di pesantren akan dimulai pada 5 Juni," katanya, Kamis (3/6/2021).

Ia mengatakan, santri yang telah pulang usai lebaran tercatat 1.200 orang dan mereka juga akan kembali ke Ponpes Idrisiyyah akan tetapi kedatangan itu dilakukannya secara bertahap selama dua hari dan untuk sekarang juga akan ada 500 santri berasal dari luar Tasikmalaya dan sisanya besok dari Tasikmalaya hingga sekitarnya. Kedatangan santri yang sekarang ini baru datang berasal dari Tanggerang, Garut, Bandung dan Subang.

"Untuk santri yang berasal dari Jakarta masih dalam perjalanan dan dipastikan akan sampai di Pondok Pesantren Idrisiyyah sekitar pukul 12.00 WIB siang. Akan tetapi, pemeriksaan rapid swab antigen yang dilakukan terhadap para santri telah dibebankan kepada orang tua dengan harga yang harus dibayar Rp 110 ribu dan sisanya disubsidi oleh pesantren namun orang tua juga bisa membawa surat bebas Covid-19 santrinya setelah diperiksa dari luar pesantren," ujarnya.

Sementara salah seorang santri, Sofyan, 16, warga Karawang mengatakan, selama ini juga telah menyiapkan diri secara khusus namun orang tua tak mengkhawatirkan kembali lagi ke pesantren tapi malah menganggapnya lebih aman di pesantren dibanding di rumah. Akan tetapi, dengan adanya doa dari orang tua tetap harus berangkat untuk belajar kembali.

"Saya hanya diberi pesan dari orang tua agar jangan lepas masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan jangan abai protokol kesehatan. Karena, doa yang diberikan selalu diterapkan selama berada di asrama Pondok Pesantren," katanya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya