Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ratusan Sekolah Di Kota Cimahi Simulasi PTM

Depi Gunawan
25/5/2021 00:03
Ratusan Sekolah Di Kota Cimahi Simulasi PTM
Siswa SDN Cimahi Mandiri 2 mencuci tangan sebelum masuk kelas saat simulasi pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (24/5).(MI/Depi Gunawan)

RATUSAN sekolah mulai dari tingkat Taman kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Cimahi melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dimulai, Senin (24/5). Data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, ada sebanyak 27 sekolah TK, 102 SD serta 37 SMP yang melaksanakan simulasi PTM yang rencananya akan berlangsung selama enam hari.

Dari sekian banyak sekolah yang melaksanakan PTM, hanya satu SD yang batal melaksanakan simulasi karena dinilai tidak siap lantaran kepala sekolah dan guru terlambat datang ke sekolah sesuai waktu yang telah ditentukan.

"Tadi ada seorang kepala sekolah yang pada jam 07.15 WIB belum datang, harusnya sudah siap di lokasi. Padahal para siswanya juga sudah datang di lokasi tapi gurunya malah belum siap," kata Kepala Disdik Kota Cimahi, Harjono.

Ia menegaskan, kendala ini harus menjadi perhatian bagi seluruh sekolah yang sedang menjalankan simulasi PTM agar mengikuti standar
operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.

"Ini jadi pelajaran bagi semua sekolah, maksimal jam 07.15 WIB kepala sekolah dan guru harus standby di pos masing-masing karena sudah dibagi tugas melalui SK satuan tugas di sekolah. Jadi ada yang bertugas pengukur suhu, mengatur arus datang dan pulang siswa, pencuci tangan dan lainnya," jelasnya.

Disdik Kota Cimahi, akan mengevaluasi PTM pada hari Rabu (26/5) mendatang, lalu disampaikan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti apakah simulasi PTM ini akan dilanjut atau tidak. "Simulasi PTM hari Senin dan Selasa akan dievaluasi Rabu nanti. Setelah itu disampaikan ke Plt Wali Kota untuk ditindaklanjuti," ujarnya.

Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengungkapkan, pelaksanaan simulasi PTM hari pertama sudah sesuai aturan yang ditentukan. Pihak sekolah sudah mempersiapkan protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker, termasuk jalur keluar masuk siswa yang dipisah.

"Hal lainnya misalnya sterilisasi ruangan kelas sebelum dan sesudah digunakan siswa. Pihak sekolah juga wajib menyediakan ruang isolasi yang digunakan untuk merawat siswa sakit selama simulasi," bebernya.

Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas juga mesti dibatasi, jika misalkan dalam satu kelas terdapat 40 orang maka pihak sekolah wajib membagi menjadi tiga sesi. "Siswa yang diizinkan mengikuti pembelajaran di kelas maksimal hanya 15 orang, sementara untuk TK hanya 5 orang setiap kelasnya," lanjutnya.

Simulasi PTM terancam dihentikan jika muncul potensi cluster penyebaran Covid-19 dari kalangan siswa maupun tenaga pendidik. "Kalau misalnya muncul masalah yang tidak diinginkan, akan dievaluasi, kalau memang perlu bisa dihentikan," tambahnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik