Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MEMASUKI musim kemarau pada pertengahan bulan Mei ini sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diminta mewaspadai potensi bencana krisis air bersih. Terutama untuk warga yang tinggal di delapan kecamatan yang selama ini menjadi langganan bencana kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei, menyebutkan, delapan kecamatan rawan kekeringan adalah Gemawang, Kaloran, sebagian Kandangan, sebagian Pringsurat, Bejen, Ngadirejo, Tlogomulyo, dan Tembarak.
"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, delapan kecamatan itu selalu minta bantuan air bersih tiap kemarau. Daerah yang paling banyak mengalami kekeringan ada di Gemawang dan Kaloran,"ujar Dwi, Senin (17/5), di Temanggung.
Menurut Dwi, dari informasi BMKG sebenarnya musim hujan berakhir pada akhir Bulan April lalu. Kemudian mulai Mei telah masuk kemarau. Lalu puncak kemarau diprediksi akan terjadi di Bulan Agustus, kemudian berakhir pada September. Terkait peralihan musim ini, Dwi meminta warga Temanggung berhati-hati.
"Sudah kami sampaikan ke masyarakat tetap berhati-hati untuk menghadapi puncak kemarau di Bulan Agustus. Kami selalu koordinasi dengan BMKG,"katanya.
Terkait antisipasi bencana kekeringan ini, lanjut Dwi, Pemkab Temanggung juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 125 juta untuk droping air bersih dari APBD 2021. Dana sejumlah ini diperkirakan cukup untuk 250 tangki air bersih. Namun jika kemarau masih berlangsung dan dana sudah habis, maka BPBD akan menggandeng pihak swasta dan masyarakat agar ikut membantu air bersih.
Selain itu, katanya, BPBD juga telah menerima bantuan berupa satu unit mobil tangki air senilai Rp 500 juta lebih dari Bank Jateng tahun ini.
Dengan demikian, untuk persiapan droping, BPBD telah memiliki dua unit mobil tangki air. Penyaluran air bersih juga biasa dibantu dengan mobil tangki air milik Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan PDAM.
"Kami telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi mengatasi dampak kekeringan pada musim kemarau,"ujar Dwi. (OL-13)
Baca Juga: Seluruh Korban Hilang Perahu Terbalik di Kedung Ombo Ditemukan
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
"Kami mendistribusikan bantuan 10 ribu liter air bersih menggunakan dua unit water tank. Masing-masing lokasi sebanyak 5 ribu liter air bersih."
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
TERIK mulai menyengat. Seorang bocah laki-laki di Laimbaru, Desa Laindeha, Sumba Timur, masih berjibaku dengan jeriken lima liternya.
BPBD telah melakukan penyaluran air bersih ke sejumlah desa terdampak, namun beberapa wilayah tidak bisa dijangkau karena akses jalan rusak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved