Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Masuk Musim Kemarau 8 Kecamatan di Temanggung Siaga Kekeringan

Tosiani
17/5/2021 10:25
Masuk Musim Kemarau 8 Kecamatan di Temanggung Siaga Kekeringan
Petani di Desa Benjalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menyedot air sungai untuk mengairi sawahnya.(MI/Ahmad Safuan)

MEMASUKI musim kemarau pada pertengahan bulan Mei ini sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diminta mewaspadai potensi bencana krisis air bersih. Terutama untuk warga yang tinggal di delapan kecamatan yang selama ini menjadi langganan bencana kekeringan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei, menyebutkan, delapan kecamatan rawan kekeringan adalah Gemawang, Kaloran, sebagian Kandangan, sebagian Pringsurat, Bejen, Ngadirejo, Tlogomulyo, dan Tembarak.

"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, delapan kecamatan itu selalu minta bantuan air bersih tiap kemarau. Daerah yang paling banyak mengalami kekeringan ada di Gemawang dan Kaloran,"ujar Dwi, Senin (17/5), di Temanggung.

Menurut Dwi, dari informasi BMKG sebenarnya musim hujan berakhir pada akhir Bulan April lalu. Kemudian mulai Mei telah masuk kemarau. Lalu puncak kemarau diprediksi akan terjadi di Bulan Agustus, kemudian berakhir pada September. Terkait peralihan musim ini, Dwi meminta warga Temanggung berhati-hati.

"Sudah kami sampaikan ke masyarakat tetap berhati-hati untuk menghadapi puncak kemarau di Bulan Agustus. Kami selalu koordinasi dengan BMKG,"katanya.

Terkait antisipasi bencana kekeringan ini, lanjut Dwi, Pemkab Temanggung juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 125 juta untuk droping air bersih dari APBD 2021. Dana sejumlah ini diperkirakan cukup untuk 250 tangki air bersih. Namun jika kemarau masih berlangsung dan dana sudah habis, maka BPBD akan menggandeng pihak swasta dan masyarakat agar ikut membantu air bersih.

Selain itu, katanya, BPBD juga telah menerima bantuan berupa satu unit mobil tangki air senilai Rp 500 juta lebih dari Bank Jateng tahun ini.
Dengan demikian, untuk persiapan droping, BPBD telah memiliki dua unit mobil tangki air. Penyaluran air bersih juga biasa dibantu dengan mobil tangki air milik Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan PDAM.

"Kami telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi mengatasi dampak kekeringan pada musim kemarau,"ujar Dwi. (OL-13)

Baca Juga: Seluruh Korban Hilang Perahu Terbalik di Kedung Ombo Ditemukan

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya