Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Masyarakat Diimbau tidak Mudah Percaya Hoaks Soal Mudik

Mediaindonesia.com
07/5/2021 13:30
Masyarakat Diimbau tidak Mudah Percaya Hoaks Soal Mudik
Petugas memeriksa kelengkapan surat calon penumpang di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur.(ANTARA/Umarul Faruq )

KEBIJAKAN pemerintah melarang mudik lebaran tahun ini sebenarnya sangat baik. Pemerintah tidak mau Indonesia mengalami gelombang kedua pandemi covid-19 pasca-libur lebaran nanti.

Hal itu berkaca dari India yang tengah diterjang gelombang kedua pandemi covid-19 dan berakibat sangat fatal. Persoalannya adalah kondisi saat ini dimaanfaatkan oleh mereka atau kelompok yang anti-pemerintah untuk meracuni masyarakat. Mereka membuat berbagai kabar bohong atau hoaks yang intinya menghasut masyarakat agar melawan kebijakan pemerintah.

Baca juga: Wamenag Imbau Masyarakat Tidak Termakan Hoaks Haji

Untuk itu Koordinator  Nasional Garuda Siber NKRI (GASRI), Nirmala Firdaus  mengimbau masyarakat agat mewaspadai berbagai onten provokatif dan hoaks yang beredar di linimasa media sosial tentang mudik. Dia mencontohkan kasus di daerah Cikarang ketika sempat ada sejumlah kendaraan angkutan karyawan pabrik yang tertahan karena adanya kebijakan buka tutup menjadi viral dan dibumbui kata-kata 'Cikarang memanas' dan kata-kata provokatif lain.

"Ternyata setelah dijelaskan bahwa kejadian itu hanya berlangsung tidak lebih dari satu jam saja dan sudah berhasil diurai dengan baik karena fleksibilitas dan humanisme dari petugas di lapangan," ujar Nirmala dalam keterangannya, Jum'at (7/5).

Dia juga menyampaikan apresiasi atas upaya Polri di lapangan dalam menjalankan tugas mengendalikan arus kendaraan dan menjaga di setiap pos-pos penyekatan guna mengantisipasi lonjakan kendaraan selama larangan mudik lebaran tahun ini. "Kami juga mengapresiasi sikap fleksibel dan humanis namun tetap tegas dari jajaran Korlantas," imbuh Nirmala.

"Di media televisi maupun di medsos juga terlihat Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono didampingi jajaran Korlantas  serta Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo  langsung turun memantau pelaksanaan di lapangan penyekatan arus mudik hari pertama  yang memang sempat terjadi dinamika namun tidak lama," lanjutnya.

Selain itu, Nirmala mengingatkan agar masyarakat jangan lengah dan jangan memanfaatkan fleksibilitas petugas yang bertugas di lapangan. Dia juga meminta agar masyarakat tidak memposting konten yang provokatif dan hoaks.

"Saya mensinyalir nanti mungkin ada sejumlah postingan yang dengan bangganya menunjukkan bisa lolos mudik. Hati-hati, Anda bisa dikenakan  UU ITE karena menghasut, memprovokasi dan mengajak orang untuk melanggar aturan," tegasnya.  

“Memang kita memahami posisi petugas Polri di lapangan yang di satu sisi harus tegas mencegah mudik namun harus tetap humanis dalam pelaksanaannya, ini yg kita lihat telah ditunjukkan oleh para petugas," katanya. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya