Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PADA masa pandemi, Pegadaian cabang Maumere, Kabupaten Sikka, NTT menjadi juru selamat bagi para penenun di wilayah itu. Kain sarung tenun ikat khas Kabupaten Sikka menjadi pilihan para penenun untuk digadaikan agar dapat dana segar untuk menyelamatkan ekonomi mereka dan memenuhi kebutuhan keluarga.
Sisilia Luda, warga Nelle Urung mengaku di masa pandemi sudah sering menggadaikan kain sarung tenun ikat ke kantor Pegadaian. Uang yang diperoleh dari hasil menggadaikan kain tenun ikat untuk biaya hidup dan membiayai pendidikan anaknya di perguruan tinggi.
"Kain sarung tenun ikat ini saya buat sendiri. Saya pernah bawah dan jual di pasar tetapi tidak pernah laku-laku. Jalan satu-satunya saya gadai saja sarung tenun ikat ini di Pegadaian biar mendapatkan dana. Daripada kain sarung disimpan di rumah dan tidak terjual, lebih baik saya gadaikan saja di Pegadaian Maumere untuk dapatkan uang," ungkap Sisilia kepada mediaindonesia.com, Kamis (29/4).
Dia mengatakan, proses untuk menggadaikan sarung tenun ikat ini tergolong mudah hanya dengan membawa KTP dan baang yang digadaikan. Ditambah lagi bunga yang diberikan sangat kecil tergantung jumlah sarung yang yang digadaikan.
"Bunga sangat kecil sekali. Kadang-kadang sampai Rp 20 ribu perbulan bayar angsurannya," tandas Sisilia.
Ia mengaku uang dari hasil gadai sarung tersebut digunakan untuk biaya hidup anaknya yang kini kuliah di Jawa. Sementara sisa untuk keperluan sehari-harinya. "Pokoknya sangat membantu sekali bagi saya apalagi dalam situasi pandemi begini karena sarung juga bisa digadaikan untuk dapatkan uang," ujar dia.
Monika Nurak, warga Kewapante juga menggadaikan sarung tenun ikat ke Pegadaian Maumere. Dan Kantor Pegadaian Maumere telah menerima tenun ikat sebagai jaminan kredit.
"Selama ini kita dengar Pegadaian hanya menerima barang-barang mewah seperti emas dan kendaraan. Namun ternyata sarung tenun ikat yang tiap hari kita kerjakan juga memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Monika.
baca juga: Pegadaian
"Saya sudah sering gadai sarung tenun ikat di Pegadaian. Lumayanlah uang hasil gadai itu bisa bantu ekonomi kita di rumah terutama kebutuhan sehari-hari kami sekeluarga. Di masa pandemi begini siapa yang mau beli sarung. Saya sudah sering bawa sarung ke pasar tetapi tidak ada pembeli. Mungkin karena pandemi jadi tidak ada pembeli. Ditambah lagi setiap acara pernikahan dibatasi. Mau tidak mau, saya gadai saja di Pegadaian," kata Monika itu.
Dia mengaku program Pegadaian ini sangat membantu masyarakat terutama penenun sarung. "Sangat membantu sekali. Apalagi dalam situasi pandemi begini. Pokoknya terbantunlah ekonomi mereka lewat sarung yang kita gadaikan itu," pungkasnya. (OL-3)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun Hunian Tetap (Huntap) tahap pertama bagi para penyintas bencana erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI meminta klarifikasi kepada pemerintah Timor Leste terkait insiden penembakan terhadap seorang WNI di kawasan perbatasan.
Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, memimpin upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI dengan khidmat.
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) berkomitmen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
DEPUTI Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Didiet Aditya menyebutkan transaksi QRIS di daerah itu memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan selama periode Januari hingga Juni 2025.
UPACARA Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kantor Camat Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/8), berlangsung khidmat.
Pegadaian berhasil meraih dua apresiasi sekaligus, yaitu sebagai Lembaga Pembiayaan dan Pergadaian dengan Program Literasi Keuangan Teraktif dan Juara 2 PUJK
Pegadaian melalui layanan Bank Emas Pegadaian menghadirkan promo spesial dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Kepala Divisi Bisnis Bullion PT Pegadaian Kadek Eva Suputra menegaskan tengah menggenjot pemanfaatan emas idle atau emas yang dimiliki masyarakat namun tidak digunakan secara produktif.
Pengakuan internasional ini semakin memperkuat posisi Pegadaian sebagai perusahaan yang unggul dalam memberikan layanan prima berbasis customer-centric.
Tahun ini, Pegadaian Kanwil X Jawa Barat bekerja sama dengan Divisi Unit Usaha Syariah menyelenggarakan khitan massal gratis dengan total 320 anak dari kalangan nasabah dan masyarakat umum.
Barang yang banyak digadaikan berupa perhiasan emas. Emas merupakan kredit cepat dan aman (KCA) yang jika digadaikan lebih cepat dibandingkan barang lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved