Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Eva Yuliana sangat menyayangkan tindakan sejumlah petugas Kimia Farma Laboratorium Rapid Antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), yang diduga kuat memalsukan hasil pemeriksaan Rapid Antigen untuk para calon penumpang pesawat.
Atas ungkap kasus dugaan pemalsuan hasil pemeriksaan rapid antigen di Bandara Kualanamu ini, Eva yang merupakan Anggota Fraksi Partai NasDem ini menyampaikan apresiasi tinggi untuk anggota Dirkrimsus Polda Sumut.
“Astaghfirlaah, tega-teganya main-main dengan hasil pemeriksaan rapid antigen. Persoalan covid tidak boleh dipermainkan seperti itu. Menurut saya, para pelaku telah melakukan kejahatan yang luar biasa,” tegas Eva dalam siaran persnya, kemarin.
Berdasar informasi yang diterima Eva Yuliana, anggota Dirkrimsus Polda Sumut mengamankan sebanyak 4 orang petugas Kimia Farma Labolatorium Rapid Antigen di Lantai M Bandara Kualanamu International Airport (KNIA).
Keempat orang petugas ini ditangkap atas dugaan kasus dugaan pemalsuan hasil pemeriksaan Rapid Antigen dari para calon penumpang di Bandara KNIA.
Penyelidikan dan pengungkapan kasus ini dipicu oleh banyaknya keluhan dari para calon penumpang pesawat yang mendapati hasil rapid antigen yang dinyatakan Positif Covid 19.
Hasil rapid antigen positif tersebut berturut-turut terjadi dalam kurun waktu lebih kurang seminggu terakhir.
“Ungkap kasus ini diawali dari penyamaran salah seorang petugas Dirkrimsus Polda Sumut, yang berpura-pura menjadi calon penumpang pesawat dan ikut mengantri pemeriksaan hasil rapid antigen," sergah Srikandi NasDem dari Dapil V Jateng ini.
Berdasar pemeriksaan, petugas krimsus mendapati ratusan alat rapid antigen yang ternyata bekas dipakati dan telah didaur ulang. Diketahui dan diakui para pelaku, ternyata alat yang digunakan untuk pengambilan sampel dicuci dan dibersihkan kembali.
"Dan sungguh tega sekali. Karena kemudian alat rapid antigen itu dimasukkan ke dalam bungkus kemasan untuk digunakan dan dipakai kepada pemeriksaan orang berikutnya,” papar Eva .
Ia paparkan, apa yang dilakukan oknum petugas Kimia Farma Laboratorium ini sangatlah melukai kepercayaan pubik. Dirinyaa tak habis pikir dengan tindakan para pelaku tersebut. Di saat banyak pihak berjuang menangani pandemi covid sedemikian cara, mereka malah mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan KKB Sebagai Teroris Itu Sudah Tepat
"Apakah mereka tidak berpikir dampaknya bagi calon penumpang pesawat, saat hasil pemeriksaan covid itu tidak sesuai dengan kenyataan ya? Lalu, bagaimana dengan dampak lebih luas lagi terhadap tingkat kepercayaan publik terhadap hasil pemeriksaan covid lainnya juga?,” herannya.
Sekali lagi , Eva menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan terima kasih sedalam-dalamnya kepada para petugas Dirkrimsus Polda Sumut, yang berhasil mengungkap kasus dugaan penyalah gunaan dan atau pemalsuan hasil pemeriksaan rapid antigen di Bandara KNIA.
"Berkat kejelian dan kegigihan petugas krimsus, kasus yang relatif langka dan tergolong kejahatan luar biasa ini akhirnya bisa terungkap," tukas dia.
Dia pun berharap, proses lanjut terhadap para pelaku segera dikerjakan secara proporsional dan profesional sesuai aturan hukum perundangan yang berlaku. Sehingga kepastian hukum terhadap kasus ini bisa segera didapatkan.
Pada bagian lain Eva berpesan, belajar dari kasus ini, dirinya berharap para pemegang otoritas bandara untuk lebih berhati-hati dan waspada. Begiti halnya, di tempat-tempat publik dan layanan kesehatan lain terkait covid lainnya. Dan terutama, saya minta Satgas Covid di masing-masing tingkatan dan wilayah untuk lebih tegas dalam hal ini," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Pemakaian Alat Uji Covid-19 Bekas di Kualanamu Sejak Akhir 2020
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran covid-19.
PERKEMBANGAN kasus covid-19 nasional dalam kondisi terkendali. Kasus yang menyerang pernapasan itu hanya bertambah 68 orang per Minggu, 25 Juni 2023.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghapus kebijakan regimen vaksin covid-19. Dengan begitu masyarakat bisa melakukan vaksin tanpa harus menyesuaikan dengan jenis vaksin sebelumnya
"Fase akut pandemi sudah selesai. Sars-CoV-2 akan tetap bersirkulasi seperti Virus flu lainnya. Selalu ada fluktuasi jumlah kasus yang lebih penting sistem kesehatan punya kesiapan
Screening covid-19 harus digencarkan seiring kembali melonjaknya kasus covid-19 di Indonesia. Dalam dua hari terakhir, jumlah kasus aktif harian mencapai angka lebih dari 1.000 orang.
"Para pelancong dari Tiongkok ke Prancis tidak lagi diwajibkan untuk menunjukkan hasil tes RT-PCR negatif dalam waktu 48 jam atau mengisi formulir pernyataan kesehatan,"
KEMENTERIAN Kesehatan melaporkan per 14 Desember 2023 kasus baru covid-19 bertambah 359 kasus meningkat 13% dibandingkan kemarin sehingga saat ini ada 1.499 kasus aktif covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menyarankan lima hal yang perlu dilakukan Pemerintah usai mencabut kebijakan PPKM.
Pemerintah jangan terlalu terpaku dengan situasi di Tiongkok. Namun harus memiliki dasar yang kuat seperti survei antigen, melihat varian apa saat ini, dan sebagainya.
SEBANYAK 41.117 orang divaksin booster hari ini sehingga total masyarakat yang sudah divaksin booster pertama sebanyak 68 juta orang.
Testing dan tracer dilakukan untuk Mencegah terjadinya klaster Covid-19 di lingkungan sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved