Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
"LAPOR! Tersangka berhasil ditangkap. Laporan selesai." Suara lantang itu milik Inspektur Satu Septia Intan Putri. Dia perempuan, yang menjabat Kepala Kesatuan Reserse Narkoba Polres Tanjungjabung Barat, Jambi.
Siang itu, polres yang berada di pesisir timur Sumatra tengah dikunjungi Kapolda Jambi Inspektur Jenderal A Rachmad Wibowo. Ia meluncurkan Aplikasi Polisi Membumi (Memberikan Bakti untuk Masyarakat Indonesia) yang dikemas dalam sebuah film pendek oleh Polres Tanjungjabung Barat.
Rachmad mengaku tidak menyangka suara lantang itu dari seorang polisi wanita. Anak buahnya yang akrab dipanggil Septi, itu, juga berperan sebagai tokoh misteri berjaket biru berhelm merah yang tangkas memburu tersangka pembkar lahan dengan sepeda motornya, dalam film pendek.
Mengapresiasi aksi epik polwan berhijab itu, dan sebagai tanda bangga,
Kapolda bergerak ke depan pun mendahului menyalami dan merangkul
pundak Itpu Septia.
Septia merupakan salah satu dari tiga bersaudara anak pasangan tukang sayur Yendri-Yusnidar, asal Payakumbuh, Sumatra Barat ini. Ketika mendaftar sebagai polisi, ia hanya bermodal semangat dan kerja keras
untuk mewujudkan mimpinya.
Menurut perempuan yang mengidolakan Raden Ajeng Kartini, itu, dengan menjadi polwan bisa mengabdikan diri untuk negara dan bangsa. Terutama dalam upaya mengentaskan kejahatan narkoba.
Keterbatasan ekonomi keluarga, serta tinggal di desa, tidak pernah
menyurutkan niatnya. Tekadnya bulat! Ingin menjadi Polwan.
"Waktu saya masih di bagku SMP, melihat sosok polwan keren-keren dan
cantik-cantik. Makanya setiap ada yang bertanya soal cita-cita, saya
jawab, jadi Polwan," kata Kasatres Narkoba Polres Tanjungjabung Barat
kelahiran awal September 1993 itu dengan nada bersemnagat.
Dibakar sikap kemandirian dan pantang menyerah yang dia serap dari
Kartini, menguatkan mentalnya untuk maju mendaftar tes masuk Akademi
Kepolisian (Akpol), pasca tamat SMA Negeri 1 Danguang-Danguang,
Kecamatan Guguak, Payakumbuh.
Kegamangan ekonomi keluarga, lirikan pesismitis dari orang-orang di
lingkunganya dibuang habis oleh Septi. Singkat kisah, dengan sangu
pas-pasan, Septi nekat meluruskan niatnya dan bertolak sendirian
mengikuti Tes Akpol yang diadakan di Kota Padang, ibu kota Sumatra
Barat.
"Saya ke Padang sendiri. Alhamdulillah, dapat tumpangan menginap di
kamar kos tetangga sekampung yang kuliah di Kota Padang. Menuju
beberapa lokasi tes yang ditentukan, ya, naik angkot sendiri.
Berbeda dengan teman-teman seperjuangan yang diantar pakai mobil oleh
keluarganya," kenang Septi sedikit tersenyum.
Kendati tanpa ikut belajar private sana-sini untuk persiapan
menghadapi tes, dengan modal prestasi akedemik selama di bangku SMA
dan semangatnya nan membara, Septi berhasil melewatinya dengan baik.
"Alhamdulillah saya bisa melewati semua prosesnya. Atas izin Allah
waktu tes diberi kemudahan dan kelancaran hingga dinyatakan lulus
masuk Akpol. Banyak yang kepo sih, tapi saya tegaskan, saya lulus
Akpol sama sekali saya tidak ada mengeluarkan biaya," ujarnya
meyakinkan.
Bertanggung jawab atas cita-cita pilihannya, kini Septi ingin
membuktikan baktinya sebagai anggota Polri di lingkungan Polda Jambi.
Dia diberi amanah oleh atasannya untuk mengentaskan kejahatan narkoba
di wilayah hukum Polres Tanjungjabung Barat, pintu gerbang Jambi
melalui perairan umum pantai timur Sumatra.
"Insya Allah, di bawah binaan Kapolres Ajun Komisari Besar Guntur Saputro, diri ini akan bekerja keras mengentaskan kejahatan narkoba di daerah pesisir timur ini. Tegas dan tidak ada kompromi," tegasnya.
Penyuka warna pink ini mewanti-wanti, narkoba berdampak nyata merusak
mental, dan kejiwaan generasi muda. Dia mengajak sosok-sosok Kartini
yang melekat pada diri setiap ibu rumah tangga di Jambi proaktif
mengawasi dan mendidik anak-anaknya supaya menjauhi narkoba.
"Generasi muda adalah harapan penerus pimpinan bangsa Indonesia di
masa depan. Peran ibu di setiap rumah tangga, saat ini sangat
dibutuhkan untuk proaktif mengawasi ketat pendidikan dan pergaulan
anak-anaknya," lanjutnya. (N-3)
Sebagai bagian dari Operasi Sikat Krakatau, Polda Lampung juga memusnahkan 50 pucuk senjata api rakitan (senpira) dan 85 butir amunisi dengan cara digerinda.
AIPDA Robig Zainudin, anggota polisi penembak tiga siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktavandy, dipecat dari kepolisian setelah sidang banding Komisi Kode Etik Polri (KKEP) ditolak.
Bentrok antar kelompok pro dan anti-pemerintahan pecah di Serbia. Polisi mengamankan puluhan orang.
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
ANGGOTA Komisi III DPR RI Abdullah meminta polisi serius mempertimbangkan masukan dari pihak keluarga melanjutkan penyelidikan kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan
Penting bagi aparat kepolisian untuk lebih terbuka dalam menjelaskan motif di balik aksi dugan bunuh diri diploman Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved