Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PTM di Jateng Harus Fleksibel, Pakai Sarung Juga Boleh

Haryanto, Akhmad Safuan
06/4/2021 11:46
PTM di Jateng Harus Fleksibel, Pakai Sarung Juga Boleh
Simulasi pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah(MI/Haryanto)

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pihak sekolah bisa lebih fleksibel dalam ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Fleksibel yang diinginkan Ganjar, masih terkait keamanan para siswa dan guru selama proses ujicoba PTM berlangsung.

Hal itu disampaikannya usai sidak Ujicoba PTM di MAN 1 Kota Semarang, Selasa (6/4). Ganjar sebelumnya berdialog dengan siswa kelas X yang sudah berada di sekolah. Ganjar bertanya, apakah para siswa langsung mencuci baju seragamnya setiba di rumah. 

"Nggak pak, karena dua hari pakai seragam yang ini. Jadi pulang, ganti baju lalu mandi. Seragamnya dijenur," tutur salah seorang siswa.

Mendengar itu, Ganjar pun meminta agar para siswa mau mencuci bajunya seusai pulang dari sekolah. Jika takut tidak kering, Ganjar menyarankan agar baju yang selesai digunakan pada hari itu langsung disetrika.

"Ini supaya bersih semuanya. Kalau bisa dicuci lebih baik. Jadi pastikan selalu bersih," kata Ganjar.

Ganjar juga mengingatkan, agar para siswa tidak saling meminjam barang baik kepada teman atau pun guru. Sebab, kata Ganjar, pertukaran barang tanpa disadari bisa berpotensi penularan.

"Kemarin waktu saya di Ungaran itu ada guru minta dipotretin sama siswanya, hapenya dikasihkan, wah itu bahaya. Maka siswa, biasakan untuk membawa alat keperluan pribadinya sendiri. Bukannya pelit tapi ini menjaga. Oke ya?," ucap Ganjar diiyakan oleh siswa dan guru.

Dari hasil pantauannya, Ganjar menilai pelaksanaan ujicoba PTM di dua sekolah yang dikunjunginya berjalan dengan baik. Dia berharap, standar ketat protokol kesehatan tersebut terus dijaga.

"Insyaallah ini berjalan dengan baik. Maka tinggal membiasakan, saya ingatkan dan tidak pernah bosen agar bapak ibunya yang mengontrol. Dan saya terimakasih ini contoh di MAN 1 ada satgasnya, 10 (orang) satgas ini yang kita harapkan dia monitor terus, keliling terus, elik-elik terus, ngelingke koncone, muride dan sebagainya," tegas Ganjar.

Selain itu, Ganjar pun menyarankan kepada pihak sekolah agar lebih fleksibel soal pakaian. Menurutnya, demi keamanan siswa dan guru pakaian tidak harus sama dalam dua hari.

"Problemnya tadi ada satu sih, kalau seragamnya kan ada yg dipakai dua hari ya, yang paling bagus sebenarnya seragamnya dicuci langsung saja. Jadi mungkin pak, kasih toleransi saja pak, nggak usah pakai seragam. Ndakpapa,nggak pakai seragam. tapi bajunya dicuci, demi keamanan. Sehari ganti tiap hari ganti, sarungan yo rakpopo. sing penting ilmune. karena kondisinya darurat," tutur Ganjar.

baca juga: Berkurang, Sekolah Uji Coba Tatap Muka Jadi 85 Unit di DKI Jakarta

Uji coba PTM juga dilaksanakan di Kabupaten Kendal, Jateng. Dari keterangan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Nur Sidik saat pelaksanaan PTM pada hari pertama dari 600 siswa ada 10 siswa reaktif. Kemudian dilakukan swab tes antigen.

"Setelah dilakukan swab antigen hasilnya negatif, sehingga simulasi tetap berjalan dan semua lancar," kata Nur Sidik.

Sebelum PTM dilaksanakan, seluruh guru dan karyawan di sekolah harus sudah divaksinasi terlebih dahulu. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya