KAPAL barang KLM Phinisi bermuatan sembakao dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tujuan Pelabuhan Ketapang dihantam gelombang hingga tenggelam di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Sebanyak delapan awak kapal berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat.
Pemantauan Media Indonesia, Jumat (2/4), delapan awak kapal layar motor (KLM) Phinisi bermuatan sembako dengan nama Satria Indonesia yang baru saja diselamatkan masih terlihat kelelahan duduk di Balai Desa Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Wajah dan tubuh terlihat kelelahan karena cukup lama terombang-ambing di atas rakit setelah kapal yang mereka awaki tenggelam. Mereka yakni Eko Sudiarso (nahkoda), 49, Sunar (mualim), 46, Casim (KKM), 40, Baban Sofyan (masinis I), 34, Suhadi (juru mudi), 55, Arwahul Amin (juru mudi), 32, Supardi (juru mudi), 62 dan Dasirin (juru minyak), 61.
"Ketika dalam perjalanan dari Tanjung Emas menuju Ketapang membawa muatan sembako, tepatnya sekitar tiga mil dari Pulau Parang, Karimunjawa tiba-tiba hujan dan bagian belakang kapal kami dihantam gelombang setinggi dua meter," kata sang nahkoda Eko yang merupakan warga Desa Kedawang, Kec Banyumanik, Kabupaten Semarang.
Air laut masuk dan merendam ruang mesin, ungkap Eko, meskipun sudah dilakukan penyedotan air dengan lima unit alkon, tetapi banyaknya air yang masuk menjadi tidak lagi dapat diatasi, mengakibatkan mesin kapal mati dan secara perlahan kapal mulai tenggelam.
Baca juga: Kapal Kandas di Terusan Suez Berhasil Diapungkan Kembali
Setelah menggunakan pelampung, akhirnya awak kapal berusaha menyelamatkan diri dengan sebuah rakit dan dalam keterombang-ambingan gelombang laut selama beberapa jam, hingga datang Kapal Alhidayah 01 milik Jumasah. Nelayan setempat berhasil menyelamatkan semua awak kapal dan dibawa ke Balai Desa Karimunjawa.
Camat Karimunhawa Nor Soleh mengatakan ketika dibawa ke balai desa, kondisi kedelapan awak KLM Satria Indonesia dalam kondisi lemas kelelahan, sehingga langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapat perawatan.
"Rencana pagi ini mereka akan dipulangkan menggunakan kapal cepat," tambahnya.
Kedelapan awak kapal tersebut, lanjut Nor Soleh, dapat terselamatkan karena pada saat mereka terombang-ambing gelombang, secara kebetulan kapal Alhidayah 01 ditumpangi tiga nelayan yakni Dudi Hariansah, 27, Jumasah, 47 dan Sulaiman,34 melintas dan menolong mereka.(OL-5)