Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Anggota DPR RI Tolak Impor Beras

Bayu Anggoro
27/3/2021 19:25
Anggota DPR RI Tolak Impor Beras
Anggota DPR RI Ono Surono(MI/BAYU ANGGORO)

RENCANA pemerintah akan mengimpor beras kembali mendapat penolakan. Kali ini disampaikan Ketua PDIP Jawa Barat yang juga anggota DPR RI, Ono Surono.

Keberatan atas rencana pemerintah itu disampaikan Ono saat mengunjungi
Pusat Dakwah Islam Jawa Barat, di Bandung, Sabtu (27/3). Dalam
kesempatan itu, Ono bersama sejumlah pengurus DPD PDIP Jawa Barat
lainnya diterima Ketua Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, KH.
Khairul Anam.

Ono menyoroti data yang menjadi landasan Kementerian Perdagangan untuk
melakukan impor beras. Menurutnya, data tersebut tidak sesuai dengan
data Kementerian Pertanian yang mengungkapkan banyaknya ketersediaan
beras dalam negeri.

"Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, dari Januari hingga April
2021 akan ada produksi padi sebesar 14,54 juta ton," katanya.

Banyaknya stok beras ini, karena tingkat konsumsi beras masyarakat pada
rentang waktu tersebut diperkirakan hanya 9,72 juta ton.

"Artinya ada surplus sampai April. Surplusnya juga 4,81 juta ton," katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, tidak terjadi krisis pangan sehingga rencana
Kementerian Perdagangan yang akan mengimpor beras tidak perlu
diwujudkan. "Dari data yang disajikan Kementerian Pertanian, tidak ada
krisis pangan, khususnya beras sampai menjelang Mei atau menjelang bulan Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri," tegasnya.

Sementara itu, dalam kegiatan di Pusdai Jawa Barat, Ono menggelar
silaturahmi bersama sejumlah ulama. Acara ini juga dihadiri oleh pengurus PWNU Jawa Barat Muhammad Igbal Sulam. Selain membahas isu kenegaraan seperti rencana impor beras, dibahas juga terkait syiar Islam.

"Saya menyampaikan permohonan agar PDI Perjuangan diajak dan terlibat
dalam kegiatan-kegiatan syiar Islam. Karena nasionalis-religius adalah Benteng Tegaknya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya