Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

GMNI Bandung Tolak Rencana Impor Beras

Bayu Anggoro
23/3/2021 22:50
GMNI Bandung Tolak Rencana Impor Beras
Sejumlah pengurus GMNI Kota Bandung berfoto setelah menggelar rapat pimpinan cabang.(MI/BAYU ANGGORO)

RENCANA pemerintah yang akan mengimpor beras ditolak oleh kalangan mahasiswa. Pasalnya, kebijakan ini hanya akan merugikan petani
mengingat saat ini memasuki musim panen.

Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bandung Muh
Bachroen Ilham menilai, rencana Kementerian Perdagangan yang akan
mengimpor beras sangat jauh dari konsep kedaulatan pangan yang ada di
Indonesia. "Menandakan bahwa ada yang salah dengan pola pikir pemerintah dalam menentukan kebijakan," katanya di sela-sela Rapimcab GMNI Bandung, di Bandung, Selasa (23/3).

Acara Ini dihadiri juga Asisten Administrasi Setda Provinsi Jawa Barat
Dudi Sudrajat Abdurachim, dan Ketua Bidang Organisasi DPD Persatuan
Alumni GMNI Jawa Barat, Pamriadi.

Bachroen menilai, jika direalisasikan, kebijakan pemerintah tersebut sangat menyakiti petani lokal yang jumlahnya sangat besar. "Impor beras akan menyengsarakan petani beras yang ada di Indonesia."

Sebagai organisasi gerakan kemahasiswaan yang memiliki ideologi
Marhaenisme, pihaknya menjadikan persoalan ini sebagai isu utama. Penolakan terhadap impor beras inipun muncul berdasarkan kajiannya
terhadap isu-isu yang berdampak terhadap kaum Marhaen.

Terlebih, sebagai organisasi mahasiswa dengan strategi machtsvorming dan machtsaanwending, pihaknya harus terus bergerak untuk menyelamatkan serta menyejahterakan kaum Marhaen.

"Impor beras di saat petani panen ini jelas menunjukkan ketidakberpihakan kepada kaum Marhaen. Kebijakan itu hanya akan
menyengsarakan," katanya.

Sementara itu, dalam rapimcab yang mengusung tema 'Merawat Indoenesia,
Mengukuhkan Kebhinekaan Berlandaskan Trisakti Bung Karno sebagai Jalan
Mewujudkan Cita-Cita Proklamasi 1945' ini, salah satunya menghasilkan
kurikulum kaderisasi GMNI dalam rangka meningkatkan kapasitas
intelektualitas kader. "Hasil rapimcab DPC GMNI Bandung 2021 ini akan
kami bahas lebih lanjut di rapat pengurus DPC GMNI Bandung," tandas Bachroen. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya