Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jalan di Kampung Pasir Manis Cianjur Amblas karena Longsor

Micom
20/3/2021 22:35
Jalan di Kampung Pasir Manis Cianjur Amblas karena Longsor
Jalan penghubung antar desa di Kampung Pasir Manis, Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, amblas akibat longsor, Sabtu (20/3)(ANTARA/Ahmad Fikri)

JALAN penghubung antardesa dan delapan kampung di Kampung Pasir Manis, Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, amblas terbawa longsoran tanah (Sabtu 20/3). Untuk sementara jalan itu tidak dapat dilalui kendaraan, namun tidak sampai membuat kawasan tersebut terisolir karena terdapat jalan alternatif.

"Material longsor juga menutup akses jalan kabupaten penghubung antar kecamatan dan desa yang membentang di Kampung Pasir Manis, namun upaya tim gabungan meski dengan alat manual sudah dapat membuka kembali akses jalan menjelang siang," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Sabtu (20/3).

Baca juga: Banjir dan Longsor di Cianjur, 2 Rumah Rusak dan Puluhan Terendam

Selain itu, dua rumah warga rusak berat akibat tertimpa material longsor, sedangkan seratusan rumah lainnya terendam banjir.

"Longsor dan banjir yang melanda delapan kampung di Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, terjadi sejak Jumat sore (19/5) hingga Sabtu masih terjadi, dimana longsor menutup ruas jalan desa dan jalan antar kampung itu, berawal ketika hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam melanda kawasan tersebut," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Sabtu (20/3).

Ia menjelaskan, dua rumah rusak berat akibat tertimpa material longsor tebing setinggi 12 meter, beruntung pemilik yang saat itu, tengah berada di dalam rumah, berhasil menyelamatkan diri, sebelum material menghantam bangunan.

Tidak hanya longsor, akibat hujan deras dengan intensitas lama, juga menyebabkan delapan kampung lainnya, terendam banjir setinggi 100 centimeter. Namun tidak ada laporan rumah yang rusak berat atau sedang, hanya seratusan rumah dilaporkan terendam.

"Kami masih melakukan pendataan, petugas dan bantuan logistik, sudah dikirim ke lokasi, namun hingga saat ini, petugas dan relawan masih melakukan pendataan terkait berapa banyak rumah dan perkampungan yang terdampak longsor dan banjir di Desa Sukajembar," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukajembar, Dadang Romdona, menambahkan banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cijembar, menyebabkan 25 hektare area pesawahan di delapan kampung seperti Sindang Reret, Sindang Lengo, Babakan Lapang, Cisampih, Buni Jaya, Citamiang Ridogalih dan Kampung Lemah Duhur, terendam banjir.

"Sebagian besar area pesawahan sudah siap panen, sehingga sebagian besar pemilik mengalami gagal panen dengan kerugian ditaksir lebih dari lima ratus juta. Harapan kami pemerintah daerah dapat memberikan batuan, baik untuk rumah warga yang rusak atau bibit padi untuk petani," katanya.

Ia menambahkan hingga Sabtu sore, air masih mengenangi perkampungan warga, dengan ketinggian yang sudah berkurang hingga 50 centimeter, namun sebagian besar warga tetap bertahan di rumahnya masing-masing dengan harapan air segera surut dan tidak terjadi banjir susulan. (Ant/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya