Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Warga Pulau Buru Minta Proyek Pembangkit Listrik Dituntaskan

Mediaindonesia.com
16/3/2021 21:16
Warga Pulau Buru Minta Proyek Pembangkit Listrik Dituntaskan
Ilustrasi(-)

MASYARAKAT Pulau Buru, Maluku, meminta pemerintah untuk merespons terkait persoalan terbengkalainya proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 10 MW di Namlea. Mereka meyakini pembangungan PLTMG adalah bukti nyata perhatian Presiden Joko Widodo kepada masyarakat di sana.

Harapan masyarakat Pulau Buru itu disampaikan oleh para Raja Petuanan Lilialy berserta tokoh masyarakat setempat kepada Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) Febry Calvin Tetelepta di Gedung Bina Graha, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/3).

Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan bahwa ketersedian listrik merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan masyarakat Pulau Buru yang selama ini sangat didambakan.

Emphie Sahetapy, selaku tokoh masyarakat mengungkapkan bawah KSP merespons positif terkait aspirasi serta tuntutan yang disampaikan oleh para raja dan tokoh adat.

"Pertama, KSP akan segera mengkaji persoalan ini. Akan megundang pihak terkait, yang dianggap menghambat proyek ini. Kedua, 23 Maret besok KSP akan turun langsung ke Pulau Buru. Ketiga, KSP akan membuat jalan 300 kilometer. Selama ini tak ada akses. Sekarang sudah mulai dibuat. Tahun 2024 harus rampung jalan ini," kata Emphie Sahetapy.

Tokoh adat Pulau Buru dari Bagaian Barat, Talim Wamnebo, menambahkan tujuan kedatangan itu untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Pulau Buru, termasuk juga mengenai hasil perikanan yang sangat berpotensi, namun sejauh ini terkendala ketersediaan listrik yang belum memadai.
 
"Keterbatasan listrik dan pendidikan. Ada sekolah, tapi jauh dan tutup karena pandemi. Yang bisa sekolah, yang punya HP. Jual pala, cengkeh. Tapi tak bisa digunakan karena tak ada listrik. Terutama yang di pegunungan," ujar Talim.

Talim mendesak agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera merampungkan pembangunan PLTMG. "Masyarakat nelayan juga kurang infrastruktur. Tak ada cold storage yang bisa untuk menyimpan es. Ikan akhirnya dibuang karena busuk."

Milton Mauritz, selaku perwakilan tokoh Buru Selatan yang juga sebagai tokoh masyarakat Buru di Jabodetabek, mengungkapkan krisis listrik di Pulau Buru perlu perhatian khusus. Pihaknya mendorong agar pembangunan proyek PLTMG tersebut segera dilanjutkan agar masyarakat dapat menikmati manfaatnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : MEGAPOLITAN
Berita Lainnya