Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
GUBERNUR Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta pemerintah kabupaten/kota untuk tidak jenuh melakukan upaya pemetaan wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dengan melakukan pemetaan sejak dini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya Karhutla.
"Ditambah upaya antisipasi dengan edukasi dan sosialisasi warga mengenai prokes, gangguan kesehatan akibat asap dan gangguan akibat karhutla," kata Gubenur Kalteng Sugianto Sabran dlaam keterangan tertulis, Senin (8/3).
Sugianto juga meminta kepada tim yang tergabung dalam penanggulangan Karhutla untuk memprioritaskan upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot, pemantauan kondisi harian di lapangan, infrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai level bawah, agar dapat meminimalisir potensi karhutla di berbagai daerah.
"Kita sinergikan babinsa, bhabinkamtibmas, kepala desa, elemen warga hingga perangkat masyarakat dalam penanganan karhutla. Ajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat sehingga karhutla di Kalteng dapat diminimalisir," kata Sugianto.
Ditambahkannya, edukasi kepada masyarakat secara persuasif dan terukur sangat penting dilakukan, agar informasi dan sosialisasi tentang kebencanaan dapat diterima dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat. Pencegahan dan penanganan bencana jangan hanya sebatas pembuatan aturan, diharapkan upaya edukasi terus ditingkatkan agar membantu informasi kepada masyarakat serta bersama sama dalam menjaga lingkungan.
"Kita harus fokus pada pelaksanaan aturan dan undang-undang dalam upaya mengurangi risiko bencana itu sendiri. Terus tingkatkan edukasi kepada masyarakat, termasuk juga korporasi agar bersama sama menjaganya," ucapnya.
baca juga: Pendinginan Masih Dilakukan di Lokasi Karhutla Nagan Raya
Potensi ancaman Karhutla yang dihadapi dari tahun ke tahun memiliki eskalasi dan karakter yang berbeda-beda disebabkan kondisi lahan, cuaca dan iklim. Ditambah dengan peningkatan aktivitas oknum yang tidak bertanggung jawab yang masih melakukan pembakaran. Semangat kebersamaan dalam pencegahan dan penanganan bencana harus dijalin dengan baik dengan seluruh stakeholder.
"Apabila ada penerapan pencegahan dan penanganan bencana yang baik dan patut dicontoh jangan sungkan untuk belajar dan menyempurnakan, agar penanganan bencana dapat lebih baik dari waktu ke waktu," ujarnya. (OL-3)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau sejak 24 hingga 31 Agustus 2025.
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
Karoops Polda Kalteng menyampaikan, bahwa kesiapan dalam mengamankan PSU di Kabupaten Barito Utara kali ini dilakukan dengan pengerahan personel pengamanan.
Namun, potensi ini hanya akan optimal jika didukung komitmen bersama dalam pengawasan, peningkatan kepatuhan, dan tata kelola yang transparan.
Kegiatan yang dipadati ribuan warga ini disambut antusias oleh pelaku UMKM yang membuka lapak di sepanjang area bebas kendaraan tersebut.
langkah tegas ini mendapat dukungan luas dari masyarakat dan pelaku usaha yang taat aturan, mengingat kerusakan jalan akibat overtonase sering menyebabkan kerugian ekonomi.
Acara ini menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang memukau, sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat.
Dalam upaya mengurangi ketimpangan dan tingkat kemiskinan antarwilayah, Zona Timur juga akan menjadi prioritas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved