Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD Nagan Raya Provinsi Aceh bersama masyarakat hingga Minggu masih melakukan pendinginan di lokasi kebakaran lahan di Kecamatan Kuala sebagai upaya mencegah api menyala kembali.
"Tim Satgas Karhutla masih melanjutkan upaya pemadaman di lokasi di Karhutla. Kami masih melakukan proses pendinginan," kata Dandim 0116 Nagan Raya Letkol Inf Guruh Tjahyono di Suka Makmue, Minggu malam.
Baca juga: Longsor di Majene, 1 Orang Tewas
Menurutnya, proses pendinginan tersebut dilakukan agar bara api yang ada di lokasi lahan gambut yang sebelumnya sudah terbakar, diharapkan tidak lagi menyala.
Ia juga memastikan kobaran api di lokasi kebakaran di Nagan Raya sudah bisa dipadamkan seluruhnya.
Namun, kepulan asap hingga Ahad malam masih keluar dari dalam tanah di lokasi kejadian.
“Bara api di bawah permukaan inilah yang lagi dalam proses pendinginan, kami masih terus menyemprotkan air,” kata Guruh Tjahyono menambahkan.
Selain melakukan upaya pemadaman, ia juga berharap guyuran hujan dapat segera menuntaskan seluruh kebakaran lahan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, tuturnya. (Ant/OL-6)
AKSI perburuan harimau liar marak di kawasan hutan lindung pegunungan Singgah Mata, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Hasil buruan dijual di pasar gelap jaringan dalam negeri.
SEBANYAK 2.780 warga desa mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah Kecamatan Tripa Makmur Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, pada Minggu (8/1) sore.
INTENSITAS hujan tinggi yang mengguyur wilayah Pegunungan Beutong Ateuh Banggalang mengakibatkan longsor di kilometer 50, tepatnya di daerah Jambo Buruong ketinggian Singgah Mata
PERBURUAN harimau liar kini marak dilakukan oleh warga sekitar kawasan hutan lindung pengunungan Singgah Mata, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
Harga BBM yang tersedia tak masuk dalam kalkulasi antara pengeluaran dan pendapatan nelayan
Api diduga berasal dari lantai pertama dan menjalar ke lantai dua.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved