Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Minat Anak Muda Jadi Abdi Dalem Tidak Surut

Ardi T Hardi
07/3/2021 05:30
Minat Anak Muda Jadi Abdi Dalem Tidak Surut
Abdi Dalem membaca Tembang Macapat atau puisi tradisional jawa di Dalem Kayonan, Keraton Kasunanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah.(Ant/Mohammad Ayudha)

KERATON Yogyakarta membuka pendaftaran untuk menjadi Abdi Dalem di KHP Kridhomardowo pada 4 golongan yaitu Wiyaga (penabuh gamelan); Pasindhen (penembang untuk perempuan); Lebdaswara (penembang untuk laki-laki); dan Musikan (korps musik yang bertugas memainkan alat musik barat di Keraton Yogyakarta. Minat anak-anak muda untuk menjadi abdi dalem ternyata tidak surut.

Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Kridhomardowo, KPH Notonegoro menyampaikan, hingga pendaftaran ditutup pada 1 Maret 2021 yang lalu, total yang mendaftar sekitar 60 orang.

"Diambil berapa nanti tergantung. Kalau 60 bagus semua kami punya tempat untuk menerima semuanya, tetapi kalau tidak bisa memenuhi persyaratan ya maaf kami tidak bisa menerima," terang KPH Notonegoro.

Notonegoro berujar, sebagian besar pendaftar masih berusia muda. Pendaftar yang paling muda ada yang masih kuliah semester satu.

KHP Kridomardowo, kata dia, saat ini memang tengah membutuhkan tenaga baru berusia muda. Sebagian abdi dalem yang berusia tua serta memiliki penyakit penyerta diminta tidak aktif terlebih dahulu.

"(Abdi dalem) yang muda-muda yang sehat jumlahnya terbatas. Tinggal seperempatnya. Ini yang membuat kami membutuhkan tenaga segera," jelas Notonegoro, Sabtu (6/3).

Dari magang itu Keraton Yogyakarta bisa memiliki kesempatan untuk memberitahu banyak hal ke pemagang. Misalnya, unggah-ungguh bahasa yang digunakan dalam Keraton dan lain-lain terkait Keraton Yogyakarta.

Wakil Penghageng Parentah Hageng, KPH Yudahadiningrat mengatakan, pendaftaran Abdi Dalem bukan untuk mengejar karier. Para pendaftar harus tahu jika abdi dalem merupakan bentuk pengabdian ke masyarakat melalui Keraton Yogyakarta.

"Memang untuk menjadi Abdi Dalem itu harus tulus ikhlas mengabdi karena kami tidak memikirkan pendapatan itu," tukasnya.

KPH Yudahadiningrat menambahkan, jika penerimaan calon Abdi Dalem ini memang kebutuhan KHP Kridhomardowo. "Banyak masyarakat yang menanyakan cara untuk menjadi Abdi Dalem di keraton, terutama anak-anak muda yAng kreatif dalam berseni," terang dia.

Penerimaan Abdi Dalem secara terbuka ini baru pertama kali dilakukan di KHP Kridhomardowo. Secara umum, persyaratannya adalah bersedia dengan tulus mengabdi di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat; berusia 17-45 tahun; Warga Negara Indonesia, berdomisili atau tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta dan seputar Jawa Tengah; dan bersedia mengikuti tahap seleksi yang diadakan. Persyaratan mengenai domisili di DIY dan Jawa Tengah ini pun bertujuan untuk memudahkan mobilitas calon pendaftar, karena nantinya jika diterima menjadi Abdi Dalem akan ada kewajiban untuk hadir di keraton secara fisik, atau istilahnya marak (bagi Abdi Dalem perempuan) dan sowan
(bagi Abdi Dalem laki-laki).

Adapun tahap seleksi dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama dilaksanakan secara virtual dengan menyeleksi video yang dikirim peserta. Sementara untuk tahap kedua akan dilaksanakan penilaian secara langsung oleh tim dari KHP Kridhomardowo di Keraton Yogyakarta. (OL-13)

Baca Juga: Pertama Kali, Keraton Yogyakarta Buka Lowongan Abdi Dalem

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya