Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUNUNG Merapi yang melintasi Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, mengeluarkan lahar 12 kali antara tengah malam hingga pukul 18.00 waktu setempat pada Rabu, menurut Badan Penelitian Bencana Geologi dan Pusat Pengembangan Teknologi (BPPTKG).
''Delapan semburan lahar pertama tercatat antara tengah malam dan 6 pagi, dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter kebarat dayaarah,'' kata kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan padahari Rabu (3/3)
Empat pelepasan lava terakhir dipantau antara pukul 06.00 hingga tengah hari dengan jarak luncur maksimum 800 meter, juga kebarat daya arah.
Baca juga : Luapan Anak Sungai Bengawan Solo Banjiri Dua Kecamatan
Tidak ada aliran lahar yang tercatat antara siang dan 6 sore. Berdasarkan data gempa terbaru20 longsoran gempa tercatat, dengan amplitudo 4 mm hingga 36 mm dan durasi 11-121detik.
Pada hari Rabu, BPPTKG mempertahankan status siaga gunung berapi di Level III.
Lava dan awan panas yang dikeluarkan oleh gunung berapi tersebut diperkirakan akan mempengaruhi wilayah yang terletak di selatan dan barat daya gunung berapi, termasuk Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. (Ant/OL-2)
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 dan durasi 155 detik," kata dia.
KEMENTERIAN Kesehatan Filipina memperingatkan masyarakat soal bahaya terkait dengan kesehatan akibat hujan abu yang dimuntahkan Gunung Taal,
Pihak berwenang Filipina mengingatkan Selasa (14/1), Gunung berapi Taal dapat memuntahkan lava dan abu selama berminggu-minggu.
Surono menuturkan, letusan gunung merapi tersebut disebabkan oleh kantung magma yang sudah mendekat ke permukaan.
Para peneliti dari Universitas Tohoku, Jepang, menemukan gunung api baru berukuran kecil yang disebut Petit-spot.
Hal itu dikatakan Presiden di Taman Nasional Gunung (TNG) Merapi, Jurang Jero, Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
"Jika terkait dengan lahar, lahar ini kan material vulkanik yang terkena hujan dan saat ini material vulkanik tersebut sudah banyak di beberapa tempat seperti di aliran Kali Boyong."
Saat ini beredar video-video erupsi gunungapi Anak Krakatau tahun 2018 yang seakan-akan merupakan kondisi gunungapi tersebut saat ini.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi melaporkan terjadinya aliran lahar dengan intensitas di bawah sedang akibat curah hujan tinggi.
Masyarakat diminta waspada untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Luapan lahar dingin yang menimbun persawahan warga ini karena jalur sungai yang membelah desa tersebut dangkal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved