Kanit Sabhara Polsek Cibeureum Menangis Histeris Usai Divaksin

Kristiadi
01/3/2021 15:17
Kanit Sabhara Polsek Cibeureum Menangis Histeris Usai Divaksin
Anggota Polsek Cibeureum yang menangis saat divaksinasi(Dok: Humas Polresta Tasikmalaya)

PEMERINTAH Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan melaksanakan penyuntikan vaksin covid-19 tahap kedua, termin pertama yang dilakukan secara serentak, Senin (1/3), untuk pelayan publik.

Pelaksanaan tersebut mulai dilakukan di Poliklinik Bhayangkara, Asrama Polisi Bojong, Kecamatan Cipedes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, RS Permata Bunda, RS Jasa Kartini, RS TMC dan Puskesmas. 

Pada pelaksanaan vaksinasi di Poliklinik Bhayangkara Asrama Polisi Bojong terdapat kejadian lucu, seorang Kanit Sabhara Polsek Cibeureum Ipda Sandi Suwardani enggan disuntik dan meronta-ronta. Kejadian tersebut langsung bisa ditangani usai beberapa anggota polsek berusaha menenangkan Sandi dan petugas kesehatan langsung memberi suntikan. Namun, setelah mendapat suntikan vaksin, Sandi justru menangis histeris.

Kapolresta Tasikmalaya AKB Doni Hermawan mengatakan vaksinasi covid-19 yang secara serentak dilaksanakan untuk anggota polisi berjumlah 889 orang. Kemudian diajukan 661 orang untuk wilayah hukum Polresta namun yang disetujui hanya 430 orang. Sisanya, 239 anggota lainnya akan divaksinasi di puskesmas.

"Vaksinasi covid-19 di Poliklinik Bhayangkara ini untuk 60 orang dan dipastikan selesai dalam tiga hari. Dengan adanya vaksin ini, diharapkan mereka tidak mudah terserang dari berbagai penyakit dan bisa tetap membantu program pemerintah mneekan laju penyebaran covid-19. Kami menemukan ada anggota yang menangi usai menerima suntikan vaksin," kata Doni, Senin (1/3).

Baca juga:  Idealnya Dengan Vaksinasi Tidak Perlu Lagi Swab atau PCR Test

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana mengatakan vaksinasi covid-19 saat ini diperuntukan bagi pelayan publik mulai dari anggota dewan, ASN, TNI, Polri, pendidik, atlet, tokoh agama, pejabat pemerintah, pariwisata, transportasi, pedagang pasar dan pelayanan publik.

"Secara keseluruhan jumlah pelayan publik mencapai 30 ribu orang dan jatah vaksin yang didistribusi memang belum maksimal hanya mencapai 8% dari kebutuhan vaksin. Data yang telah masuk ke Dinas Kesehatan mencapai 20 ribu orang dan mereka akan menerima vaksin covid-19," ujarnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya