Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Potensi Ekowisata Sungai Mudal Kian Terang

Ardi Teristi Hardi
23/2/2021 06:31

DI sebuah gazebo, Ahsan (35 tahun) berhenti sejenak setelah menaiki puluhan anak tangga. Ia menghela nafas sambil menikmati keindahan aliran Sungai Mudal yang berada di tengah-tengah hutan di perbukitan Menoreh, Kabupaten  Kulonprogo.

Udara siang itu terasa sangat sejuk dengan tanah yang masih basah oleh guyuran hujan semalam dan cipratan air sungai. Suara burung liar juga kerap terdengar menambah syahdu suasana. Ahsan pun memanfaatkan waktu istirahatnya untuk bercengkrama bersama istri  dan anaknya. Sesekali ia mengabadikan keindahan Sungai Mudal dan alam sekitarnya dengan kamera telepon genggam.

"Sudah dua kali ini ke sini. Kalau dibanding empat tahun yang lalu, sekarang jauh lebih bersih dan tertata," terang Ahsan, Sabtu (20/2) siang. 

Warga asal Kalurahan Jatisarono, Nanggulan, Kulonprogo, ini pun mengaku lebih nyaman saat berjalan-jalan menyusuri sungai Mudal bersama istri dan anaknya. Sungai Mudal menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kulonprogo belakangan ini. Kejernihan air dan keelokan alamnya masih asri membuat banyak wisatawan berkunjung ke objek wisata yang lokasinya 33 km dari  Malioboro.

Ketua Pengelola Ekowisata Sungai Mudal, Mudi Heryanto menyampaikan, sungai yang berada 653 meter di atas permukaan laut tersebut berasal dari mata air Mudal. 

"Sungai ini dari mata air Mudal yang artinya keluar, bisa diartikan mata air yang mengeluarkan rejeki," terang dia.

Daya tarik sungai Mudal adalah kejernihan airnya. Pengunjung dapat berenang paling tidak di tiga kolam alami yang ada. Tidak hanya itu, keindahan air terjun dan pohon-pohon yang rimbun sangat memanjakan mata. 

"Di sini banyak burung-burung liar yang tidak boleh diburu, seperti kutilang, sulingan, senthok, tingkek pasir," ujar dia.

Sungai Mudal berada di area seluas 2 hektar, dengan panjang jalur sekitar 200 meter. Walau jalurnya pendek, tetapi pengunjung akan merasakan sensasi yang menantang karena harus menaiki banyak anak tangga untuk mencapai kolam air tertinggi.

Jumlah pengunjung Sungai Mudal, diakui Mudi, turun pada pandemi Covid-19, dari rata-rata perhari sekitar tiga ratus orang pengunjung menjadi rata-rata seratus orang perhari.

Namun, Mudi optimistis, potensi wisata Sungai Mudal ke depan akan kian terang seiring meredanya pandemi Covid-19, terlebih telag diresmikannya Bandara Internasional Yogyakarta pada Agustus 2020. Objek wisata ini berada di tengah-tengah jalur dari BIY menuju Candi Borobudur. Dukungan PLN Mudi Heryanto menyatakan, Sungai Mudal mulai dibuka sebagai objek pariwisata secara khusus pada sekitar 2015. Saat itu, warga merasa sayang melihat Sungai Mudal kian hari kian tidak terawat.

"Ini inisiatif warga untuk bersama-sama membersihkan Sungai Mudal dan menata kawasan ini hingga seperti sekarang," tutur dia.

Selain itu, pengembangan objek wisata Sungai Mudal, lanjut dia, tidak lepas dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT PLN (Persero). Bantuan yang diberikan cukup banyak, mulai dari alat edukasi Picohidro, 1000 pohon pala, mesin untuk mengangkat dan mengalirkan air ke warga sekitar, hingga papan petunjuk. 

"Kami juga dibantu pendampingan untuk peningkatan SDM," terang dia. 

baca juga: RRI Merangkul Musisi 

Bantuan program CSR dari PLN didapat sejak 2016 hingga 2020. Karena program CSR di Sungai Mudal, PLN pun mendapatkan Penghargaan Platinum Indonesia Corporate  Social Responsibility Award (ICA) tahun 2020 untuk Bidang Community Involvement and Development. Ditemui di tempat terpisah, Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil DIY, My Esti Wijayanti mengatakan peran BUMN dan swasta untuk membangun pariwisata sangat penting. 

"Untuk membangun pariwisata, tidak mungkin semua dari APBN dan APBD,, tetapi juga dari pihak ketiga atau investor, termasuk BUMN. Kami pun mendorong BUMN untuk ikut andil mengembangkan pariwisata," terang dia.

Pembangunan pariwisata sangat penting bagi negara karena mampu meningkatkan perekonomian dan menyerap banyak tenaga kerja. Dengan industri pariwisata yang semakin terang, kesejahteraan masyarakat juga diharapkan akan semakin meningkat. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya