Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Enam Kabupaten di Sumsel Siaga Banjir dan Longsor

Dwi Apriani
17/2/2021 22:35
Enam Kabupaten di Sumsel Siaga Banjir dan Longsor
Ilustrasi longsor(DOK/MI)

MUSIM penghujan masih terjadi saat ini di wilayah Sumatra Selatan. Untuk menghindari bencana alam yang bisa akibatkan kerugian material, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Sumatera Selatan menetapkan status siaga banjir dan longsor di enam kabupaten.

Keenam wilayah tersebut adalah Musi Banyuasin yang meliputi Batang Hari Leko, Babat Toman, Sanga Desa, Plakat Tinggi, Sungai Keruh, Lais, Sekayu, Lawang Wetan. Kemudian Kabupaten Musi Rawas Utara meliputi Nibung, Rawas Ulu, Ulu Rawas, Karang Jaya, Rupit, Rawas Ilir, Karang Dapo. Kabupaten Musi Rawas yang meliputi Muara Lakitan, Muara Kelingi, Bulang Tengah Suku Ulu.

Selanjutnya Kabupaten Muara Enim meliputi Ujan Mas, Gunung Megang, Rambang Dangku, Muara Enim, Benakat, Belimbing. Lalu, Kabupaten Lahat yang meliputi Merapi Timur dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang meliputi Talang Ubi, Tanah Abang, Penukal, Penukal Utara.

"Berdasarkan pengalaman ataupun identifikasi setidaknya ada enam daerah rawan bencana akibat hujan yang diperkirakan menguyur wilayah Sumsel dengan intensitas yang tinggi. Status siaga ini berlaku sejak 11 Februari lalu hingga berakhirnya musim penghujan," ucap Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah, Rabu (17/2).

Ia menjelaskan, hasil pengamatan BMKG dengan kondisi puncak musim hujan ini, maka wilayah yang diprakirakan terdampak rawan bencana ada 6 wilayah di Sumsel. "Di daerah-daerah ini dampak yang di perkirakan terjadi, dan harus dipersiapkan upaya untuk membantu masyarakat," ujarnya.

Adapun perkiraan dampak, seperti sulit mengendarai kendaraan di jalanan, sebagian kelompok masyarakat terisolir, mulai terjadi kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya, sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian dan hewan ternak. Kemudian, jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, gangguan lalu lintas karena jalan utama banjir atau ditutup, mulai terjadi kerusakan pada jalan dan jembatan, gangguan skala sedang dan jangka menengah pada layanan air bersih/minum, listrik dan gas, gangguan skala sedang dan jangka menengah pada operasional sekolah dan rumah sakit.

Lalu, mulai terjadi kerusakan pada tanggul-tanggul sungai, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, mulai terjadi wabah penyakit menular, volume aliran sungai meningkat/banjir, terjadi kerusakan pada sebagian tanaman, hingga terjadi pendangkalan pada sungai dan bendungan hingga tidak berfungsi.

"Karenanya, kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, dan mengamankan dokumen-dokumen penting," jelasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya