Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
JUMLAH konfirmasi covid-19 di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, sudah mencapai sebanyak 2.596 kasus. Jumlah kasusnya relatif terbilang cukup melonjak
sehingga masyarakat terus diimbau meningkatkan kesiagaan menghadapi potensi lonjakan kasus.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menjelaskan cukup melonjaknya kasus konfirmasi covid-19 belum terinformasikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Dampaknya, kata Yusman, masih banyak ditemukan masyarakat terkesan berleha-leha dengan mengabaikan penerapan protokol kesehatan.
"Belum terinformasikannya secara utuh jumlah konfirmasi yang sekarang sudah mencapai lebih dari 2.500 kasus, membuat masyarakat mungkin menganggap aman. Mereka bersantai-santai saja. Padahal, ini kondisi di mana kita harus tetap siaga," terang Yusman, Selasa (16/2).
Data yang dikutip dari covid19.cianjurkab.go.id per Senin (15/2), dari 2.596 kasus konfirmasi, sebanyak 1.991 orang sudah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh, 493 orang masih dalam proses isolasi, dan 36 orang meninggal dunia. Sedangkan 76 orang lainnya tercatat sebagai warga di luar Kabupaten Cianjur.
"Tidak menutup kemungkinan bisa berpotensi terjadi penyebaran yang lebih besar lagi," tegas Yusman.
Di sisi lain, kata Yusman, wilayah zona merah penyebaran covid-19 di Kabupaten Cianjur terpantau berkurang selama diterapkannya adaptasi kebiasaan baru (AKB) plus yang ditingkatkan. Semula, wilayah yang masuk zona merah sebanyak 5 kecamatan, tapi sekarang menjadi 4 kecamatan.
"Jadi, sekarang itu ada 4 kecamatan zona merah hasil pengamatan dari 8-14 Februari. Sebelumnya ada 5 kecamatan," jelas Yusman.
Lima wilayah yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona merah yakni Kecamatan Cianjur, Cipanas, Pacet, Cilaku, dan Cibeber pada 1-7 Februari. Saat ini
empat kecamatan yang merupakan zona merah di antaranya Mande, Karangtengah, dan Cilaku.
"Untuk Kecamatan Cianjur yang semula zona merah sekarang jadi zona oranye," ujarnya.
Sedangkan untuk zona kuning, lanjut Yusman, jumlahnya tidak berubah yakni sebanyak 7 kecamatan dan zona oranye sebanyak 21 kecamatan. Bentuk-bentuk penanganan dan pengendalian penyebaran covid-19 yang dilakukan berpatokan pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3/2021.
"Kita sekarang memungsikan dan memberikan peranan lebih besar kepada desa dan kecamatan. Jadi sifatnya bottom up. Memang lebih rasional strategi
penanganannya seperti itu. Jadi tidak lagi tersentraliasi di kabupaten," pungkas Yusman. (OL-13)
Baca Juga: Pemberian 2 Dosis Vaksinasi dan Respons Tubuh terhadap Vaksin
Pengecekan ke lapangan melibatkan pihak kepolisian.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved