Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WALI Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyayangkan sebanyak 19,5 persen tenaga kesehatan (nakes) batal disuntik vaksin covid-19 dari 4.750 total target.
"Saya berpikir kalau saya sebagai ibu Kadis (Kesehatan) sudah bersedia untuk vaksinasi lebih awal, harapannya tidak ada lagi yang percaya hoaks. Tidak ada lagi yang termakan isu, yang termakan propaganda yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Wali Kota Sulkarnain Kadir dalam Pertemuan Sosial Program Upaya Kesehatan Masyarakat tahun 2021 di Kendari, Rabu (10/2)
Menurutnya, tenaga kesehatan harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi karena memiliki pemahaman, pengalaman, pengetahuan tentang dunia kesehatan.
"Harusnya clear tidak lagi terprovokasi tidak lagi ikut-ikutan menjadi bagian dari orang yang tidak mempercayai apa yang sudah direkomendasikan para ahli. Orang-orang yang berpengalaman yang kompeten di bidangnya yaitu Badan POM dan MUI," tegas Sulkarnain.
Selain itu, menurutnya tenaga kesehatan juga penting mendapatkan suntikan vaksinasi karena orang yang menangani langsung pasien covid-19.
"Mereka kan risiko terbesar karena setiap hari berinteraksi berhadapan dengan pasien yang terinfeksi covid-19. Tentu inilah cara untuk kemudian mereka bisa terlindungi dan bisa tetap melaksanakan tugas dengan baik dan tidak dengan kekhawatiran dalam melaksanakan tugas," lanjutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum mengatakan, berdasarkan data per 9 Februari 2021 jumlah tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan suntikan vaksinasi sebanyak 4.274 dari 4.750 orang.
Per Selasa, 9 Februari 2021 suntikan vaksin covid-19 pertama itu 59,8 persen, suntikan kedua 32,1 persen total suntikan pertama dan kedua 91,9 persen, dengan jumlah orang yang disuntik 4.274 orang.
"Masih cukup disayangkan ada yang ditunda artinya, nakes yang menunda untuk divaksinasi itu masih 14,6 persen, nakes yang batal divaksin 19,5 persen. Jadi tenaga kesehatan total ditunda dan batal itu sebesar 34,1persen," tambah Rahminingrum.
Dijelaskannya, alasan para nakes menunda atau batal divaksinasi dikarenakan ada beberapa alasan di antaranya memiliki penyakit penyerta (komorbid) seperti hipertensi, diabetes militus, kolestrol hingga program hamil dan menyusui, juga ada yang ketakutan divaksin sehingga tertunda divaksin.
baca juga: Pemprov Jabar Fasilitasi Ruang Isolasi 100 Nakes di Hotel Harmoni
"Kita tentu berharap jumlah nakes yang ada di Kendari bisa disuntik vaksin 100 persen. Mudah-mudahan semua nakes punya kesadaran untuk melindunggi diri, keluarga, dan lingkungan terhadap pandemi. Kita sangat berupaya berbagai terobosan untuk bisa mencapi target 100 persen," pungkasnya (Ant/OL-3)
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada 2024 adalah 87,3% dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6%. Cakupan ini masih di bawah target untuk terbentuknya herd immunity.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved