Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan telah membuka ruang isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang merupakan para tenaga kesehatan (Nakes) di Hotel Harmoni, Kecamatan Cipedes. Persediaan itu, diperuntukkan untuk 100 orang dengan jumlah 50 kamar.
Para tenaga kesehatan di Kota Tasikmalaya yang telah melakukan perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ditempatkannya di ruang isolasi karena mendapat perhatian dari Provinsi Jawa Barat. Karena, sebelumnya mereka tinggal di Rusunawa Unsil. Dan sekarang mereka menempati kamar hotel dan ditandai dengan penyerahan kunci kamar dari Pemprov Jabar kepada Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, Pemeprov Jabar adanya perhatian terutamanya bagi tenaga kesehatan yang membantu untuk memfasilitasi tempat tinggal. Karena, selama ini memang mengalami kesulitan terutamanya dalam menempatkan Nakes dan sekarang ini ada yang bantuan dari Provinsi Jabar.
"Alhamdulilah, nakes yang biasanya melayani para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sekarang mereka bisa menempati 50 kamar di Hotel Harmoni. Karena, sebelumnya berpikir bagi mereka ditempati di ruang yang layak tapi dengan keterbatasan anggaran mereka hanya bisa menempati Rusunawa dan Hotel Crown dan sekarang nakes tinggal di Hotel Harmoni," katanya, Rabu (10/2/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, para nakes yang akan tinggal di Hotel Harmoni ini adalah dokter, perawat, dan nakes lainnya. Karena, ruang kamar diperuntukkan bagi mereka yang selama ini telah disiapkan oleh pemerintah dalam waktu 3 bulan. Akan tetapi, nakes yang ditampung jumlahnya ada 100 orang bertugas di RSUD dr Soekardjo, RS TMC, RS Jasa Kartini, ruang isolasi di Hotel Crown dan lainnya.
"Memang fasilitas yang diberikan oleh Provinsi di kamar Hotel Harmoni tidak semua nakes tetapi hanya diperuntukkan untuk 40% sampai 50% masih tinggal di lingkungan karantina. Karena, mereka yang bertugas di tempat yang penuh risiko terpapar menjadi perhatian tetapi dari jumlah 70 kamar hanya 50 kamar selama ini disiapkan di lantai satu dan dua," ujarnya. (AD/OL-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved