Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Petrus Reinhard Golose melakukan kunjungan perdana di Bali, Jumat (5/2) sore. Mantan Kapolda Bali paling lama yang dijuluki pemberantas preman di Bali tersebut diterima langsung oleh Kapolda Bali Irjen Pol I Putu Hayam Danu Putra
Tiba di Polda Bali, Golose langsung diarahkan menuju Lounge Andalan Mapolda Bali. Saat tiba di Polda Bali, Golose didampingi Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol I Putu Gede Suartawa.
Dalam arahannya, Kepala BNN RI menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Bali karena telah menerima rombongan BNN RI di Polda Bali dengan sangat baik. Disampaikan juga maksud dan tujuan dari kunker di Polda Bali, yakni untuk meningkatkan kerja sama yang telah terjalin sangat baik BNN RI dengan Polri, khususnya Polda Bali, terutama dalam bidang pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan Narkotika di Bali.
Baca juga: Polda se Indonesia Telusuri Praktik Menyimpang Pasar Muamalah
"Peningkatan kerjasama ini dimaksudkan agar peran BNN RI dan Polri dalam menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba dari jaringan tingkat terkecil hingga besar di wilayah Indonesia, dan di daerah Bali khususnya," ujarnya.
Segala hal yang menyangkut peredaran dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi perhatian serius Pemerintah RI. Bali menjadi salah destinasi pariwisata tentunya harus berkomitmen dalam pemberantasan Narkoba dan sejenisnya.
Sebagai destinasi wisata, Bali rentan dengan pemasaran Narkoba karena didatangi oleh seluruh penduduk di dunia. Bila tidak dikawal dengan baik maka Bali akan menjadi tempat pemasaran yang sangat berpotensi.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Bali Irjen Pol I Putu Jayan Danu Putra menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kepala BNN RI dan rombongan, dan akan menindaklanjuti saran serta masukan yang diberikan oleh Kepala BNN RI.
Ia berjanji menjaga Bali dengan serius dari peredaran Narkoba. Kegiatan dilanjutkan dengan saling bertukar cenderamata dan foto bersama. (OL-1)
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
BNN tidak hanya akan fokus pada pendekatan dan penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan, Selasa (24/6) memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat lebih setengah kilogram, hasil penanganan tiga kasus kejahatan narkoba di wilayah tersebut.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved