Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kepri Waspadai Virus Nipah Dari Malaysia

Mediaindonesia.com
01/2/2021 05:47
Kepri Waspadai Virus Nipah Dari Malaysia
Ilustrasi(Dok Mi)

DINAS Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau warga waspada terhadap ancaman virus nipah dari negara tetangga Malaysia, apalagi kedua wilayah tersebut berbatasan secara langsung. Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri di Tanjungpinang, Minggu mengatakan virus nipah pertama kali ditemukan pada tahun 1998, saat terjadinya wabah di Malaysia.
  
Nama virus nipah berasal dari sebuah desa di Malaysia, Sungai Nipah. Virus ini diketahui menginfeksi babi dan untuk menghentikan penyebaran penyakit jutaan orang meninggal pada tahun 1999. Virus tersebut berpotensi menyebar ke Indonesia melalui perantara hewan ternak babi dan kelelawar pemakan buah dari Malaysia.
  
"Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatra atau melalui perdagangan babi ilegal dari Malaysia ke Indonesia," kata Bisri, Minggu (31/1)
  
Bisri mengingatkan masyarakat terutama anak-anak tidak mengonsumsi buah bekas gigitan kelelawar, misalnya mangga dan jambu. Saat membeli buah-buahan di pasar, warga harus mencuci dengan bersih dan sehat.

baca juga: IPB: Banyak Infeksi Baru Berasal dari Satwa Liar
  
"Virus nipah memang belum dilaporkan terjadi di Indonesia, khususnya Kepri. Tapi kita wajib waspada, apalagi WHO menyatakan kalau virus ini berpotensi jadi pandemi," tegasnya.   
  
Lebih lanjut, Bisri mengajak semua pemangku kepentingan terkait, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai Karantina Pertanian dapat memperketat arus lalu lintas penumpang dan barang di pintu masuk Kepri. 

"Mereka gerbang terdepan untuk menjaga agar virus apapun dari luar negeri tidak masuk ke daerah kita," pungkasnya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya