Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PENERAPAN adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama dua pekan terhitung 11-25 Januari 2021 dievaluasi cukup berhasil mencegah penyebaran covid-19. Satu di antara indikator pencapaian keberhasilan itu yakni keterisian tempat tidur ruang perawatan isolasi bagi pasien konfirmasi covid-19 cenderung turun signifikan.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, sebelum diterapkan AKB, keterisian tempat tidur di ruang perawatan isolasi mencapai kisaran 80%. Namun selama penerapan AKB, tingkat keterisiannya kisaran 50%-55%.
"Seperti di RSUD Sayang Cianjur. Dari kapasitas sebanyak 200 tempat tidur, selama AKB hanya terisi 100 tempat tidur. Ini artinya, ada penurunan tingkat keterisian ruang perawatan isolasi cukup signifikan," kata Yusman, Selasa (26/1).
Namun, kata Yusman, secara komprehensif belum bisa diakumulasi efek positif diterapkannya AKB. Dalihnya, AKB baru dilaksanakan selama 1 kali.
"Mungkin nanti kita bisa menyimpulkan secara utuh hasil evaluasinya setelah dilaksanakan selama dua kali karena ada masa inkubasi virus itu bisa saja sebelum AKB. Tapi selama AKB tahap pertama sudah terlihat ada beberapa indikator yang turun," tutur Yusman.
Pemerintah Kabupaten Cianjur menerapkan kembali AKB tahap kedua terhitung 26 Januari-8 Februari 2021. Namun sesuai instruksi pemerintah, saat ini bukan lagi AKB, tapi lebih ke pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.
"Di Cianjur ada 7 kecamatan yang mulai menerapkan PSBB proporsional di antaranya di Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Ciranjang, Cugenang, Cipanas, dan Pacet," sebut Yusman.
Secara teknis, lanjut Yusman, PSBB proporsional tidak jauh berbeda dengan PSBB pada umumnya yang sudah pernah dilaksanakan sebelumnya. Hanya pelaksanaannya per kecamatan.
"Tapi bukan berarti di luar 7 kecamatan yang tidak melaksanakan PSBB proporsional bebas beraktivitas. Tetap saja ada pembatasan-pembatasan karena di kecamatan lainnya juga melaksanakan AKB yang ditingkatkan," ungkap Yusman.
Hasil evaluasi lain yang masih jadi sorotan selama AKB tahap pertama di Kabupaten Cianjur yaitu kepatuhan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan. Hasil pemaparan Satpol PP dan Pemadam Kabupaten Cianjur, selama operasi yustisi yang digelar pada masa AKB tahap pertama, terdapat sekitar 2 ribu pelanggaran.
"Terutama pelanggaran tidak memakai masker. Tapi ini baru tahap pertama. Nanti kita akan bandingkan setelah dilaksanakan AKB tahap kedua atau PSBB proporsional, ada penurunan jumlah pelanggaran protokol kesehatan atau malah bertambah," imbuh Yusman.
Selama AKB, jam operasional tempat usaha di Kabupaten Cianjur cukup dilonggarkan. Upaya itu dilakukan sebagai langkah memperkuat kembali sektor ekonomi.
"Jam operasional rumah makan, kafe, ataupun pusat perbelanjaan yang biasa tutup jam 7 malam, sekarang jadi jam 8 malam. Ini untuk menggairahkan kembali sektor perekonomian. Tapi dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya. (BB/OL-10)
Pengecekan ke lapangan melibatkan pihak kepolisian.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
PWI tak hanya sekadar organisasi profesi wartawan yang tugasnya hanya menjalankan kejurnalistikan.
Masyarakat Kota Sukabumi kini mendapatkan akses lebih mudah terhadap sembako berkualitas dengan harga yang wajar.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Di Sukabumi, Jawa Barat, ditargetkan dibangun 10 ribu unit rumah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Salah satu latar tempat untuk film berada di Sukabumi, menampilkan kota yang kini kerap dipilih para sineas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved