Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Dampak Banjir, Sejumlah Desa di Pegunungan Meratus Hancur

Denny Susanto
26/1/2021 09:18
Dampak Banjir, Sejumlah Desa di Pegunungan Meratus Hancur
Kondisi pasca bencana banjir dan longsor di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.(MI/Denny Susanto)

KABUPATEN Hulu Sungai Tengah menjadi salah satu daerah terparah terdampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Kalimantan Selatan. Tercatat ada 1.477 rumah di kawasan Pegunungan Meratus itu rusak dan 197 rumah hilang hanyut diterjang banjir bandang, bahkan sejumlah desa hancur dan tidak bisa ditempati lagi.

"Wilayah di bagian hulu pegunungan Meratus itu disapu banjir bandang dan beberapa desa hancur total. Upaya pemulihan dan tanggap darurat terus berlangsung. Akses jalan yang terputus baik karena banjir atau longsor mulai terbuka," tutur Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Berry Nahdian Furqan, Selasa (26/1).

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah, bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut melanda 76 desa di 10 kecamatan. Sebanyak 22 ribu lebih rumah yang dihuni 28.183 keluarga atau 86 ribu jiwa terdampak bencana. Banjir dan longsor juga menyebabkan 1.477 rumah rusak =dan 197 rumah hilang.

Pantauan mediaindonesia.com, banjir hingga kini masih merendami wilayah hilir DAS Barito seperti Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Kota Banjarmasin. Hujan yang masih terus mengguyur wilayah tersebut serta kondisi pasang laut membuat banjir tak kunjung surut, bahkan cenderung bertambah parah.

Sebelumnya Pemprov Kalsel mengusulkan kepada pemerintah pusat agar dana desa dapat dipergunakan bagi kegiatan rekonstruksi atau pembangunan kembali infrastruktur desa yang rusak akibat bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel mencatat ada ratusan desa yang terdampak bencana banjir dan longsor di 11 kabupaten/kota di wilayah tersebut.

Kepala Dinas PMD Provinsi Kalsel, Zulkifli mengatakan bencana banjir dan longsor yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalsel telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur desa maupun sumber-sumber ekonomi masyarakat desa. 

"Ratusan desa yang terdampak bencana di beberapa wilayah kerusakan sangat parah. Upaya rekonstruksi pasca bencana perlu dipercepat," tuturnya.

baca juga: Luas Banjir Kalimantan Selatan Capai 200 Ribu Hektar

Karena itu menurut Zulkifli pihaknya akan mengusulkan kepada Kementerian Desa agar dana desa dapat dimanfaatkan untuk upaya percepatan rekonstruksi pasca bencana di desa. 

"Kita ingin ada kebijakan dari pusat terkait pemanfaatan dana desa untuk membangun kembali infrastruktur desa yang rusak akibat banjir. Seperti halnya kebijakan penggunaan dana desa untuk penanganan pandemi covid-19 di desa," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya