Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM SAR gabungan berhasil menemukan total 40 orang korban meninggal dunia di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat selama 10 hari. Pada hari terakhir ditemukan dua orang yang belum diketahui identitasnya. Basarnas pun menutup resmi operasi pencarian korban longsor mulai hari ini, Selasa (19/1).
Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan, operasi pencarian terhadap para korban bencana longsor di Sumedang secara resmi ditutup setelah tim gabungan berhasil menemukan dua orang Senin (18/1) pukul 21.13 WIB yang berada di sektor 2 tepatnya di rumah pertama terjadi bencana longsor. Penutupan tersebut, dilakukannya setelah seluruh korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Operasi pencarian terhadap dua orang korban bencana longsor di Sumedang, dilakukan tim SAR gabungan hingga berhasil menemukan di sektor rumah pertama. Para korban sekarang tercatat 40 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dan dua korban yang baru saja ditemukan masih dalam proses identifikasi Tim DVI Polda Jabar di Puskesmas Sawah Dadap," kata Deden saat dihubungi mediaindonesia.com, Selasa (19/1).
Deden menambahkan pada proses pencarian hari kesepuluh, petugas gabungan berupaya melakukan pencarian di Sektor 2 tepatnya rumah pertama terjadinya bencana longsor. Petugas berhasil menemukan empat orang korban sudah meninggal dunia. Dan malam harinya kembali ditemukan dua korban lagi.
Deden mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang terlibat mulai dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, PMI, Potensi SAR Jabar, PMI Jabar, DVI Polda Jabar, Potensi SAR Jabar, Potensi SAR Jateng dan relawan yang telah bekerja keras mencari korban longsor Cihanjuang. Mereka telah melakukan pencarian korban longsor sejak 9 Januari dan resmi ditutup hari ini 19 Januari.
baca juga: SAR Sumedang Temukan 38 Korban Meninggal Dunia
Tim DVI Polda Jabar berhasil mengidentifikasi korban longsor bernama Suhanda, 43, Cahyo Riyadi, Diding, Dudung, Yedi, Wildan, 6, Yani, 27, Nardiyanto, 58, Engkus Kuswara, 43, Danramil Kapten Setyo Pribadi, 55, Beni Heriyanto, 40, Asep Saripudin, Lili Ali Nurdin, Totoy Kusmiati, 50, Yaya, 50, Kusnandar, Ahmad Yani, 50, Robi Ramdani, 23, Siti Maemunah, 50.
Kemudian Dadang Kusnadi, 50, Tati Kusmiati, 50, Yayat, 42, M Yusuf, 13, Syarip, 22, Jaka Sopandi, 42, Ajat Sudrajat, 50, Abas Rohendi, 27, Dadah Suhendar, 65, Endang Lukman, 51, Dea Ayuni, 23, Neng Ida, 45, Abraham Sihombing, 8, Roida Manaor Tampubolon, 60, Daniel Alvaro Pasaribu, 5, Boston Fanbel Pasaribu, 1, Melati Natasya Sihombing,12, dan Cincin Rosa Arga Pasaribu, 12. Sedangkan dua orang masih proes identifikasi. (OL-3)
Kegiatan ini diadakan dalam rangka meningkatkan pengamanan dan kesiapsiagaan pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 di kawasan objek wisata.
Posisi pesawat SJ182 setelah hilang kontak berada di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, dengan maksimal kedalaman sekitar 20 meter-23 meter.
"CVR belum kita temukan. Yang beredar baru casing, bungkusnya."
Ia mengaku masih ada beberapa faktor untuk melanjutkan pencarian. Pertama, hingga Minggu (17/1) pagi, instrumen pesawat seperti Cokcpit Voice Recorder (CVR) belum ditemukan
Tim DVI Polri masih terus mengidentifikasi sebagian kantong jenazah yang telah diterima sejak Rabu (20/1). Pemeriksaan DNA juga terus berjalan.
Hari ini (21/1) merupakan operasi terakhir tim SAR gabungan dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Pencarian pesawat dan korban kecelakaan tersebut telah dimulai sejak (9/1) lalu.
Kontur atau morfologi tanah di Jawa Barat berupa kemiringan terjal, jadi menebang pohon sebisa mungkin dihindari.
Longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 19.30 WIB, telah menelan korban meninggal sebanyak 19 orang.
Proses evakuasi terkendala cuaca hujan.
Data per Minggu (17/1) pukul 03.59 WIB, total korban yang berhasil ditemukan tim gabungan berjumlah 28 orang dan 12 orang masih dinyatakan hilang.
Sebanyak 40 korban meninggal dunia ditemukan.
Bakti Untuk Negeri merupakan program corporate social responsibility Sharp Indonesia yang dibentuk sebagai respons terhadap permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved