Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RATUSAN unit rumah warga di sejumlah gampong atau desa di pedalaman Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh terendam banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga meluapnya sungai di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi di Idi, Senin, mengatakan terdapat 509 unit rumah penduduk yang berada di daerah pendalaman yang tercatat terkena banjir luapan.
‘’Ketinggian air antara 20 hingga 80 sentimeter. Sebagian warga kini harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, namun sebagian memilih tetap bertahan di rumah mereka,’’ kata Ashadi.
Dia mengatakan berdasarkan data sementara yang diperoleh, banjir terjadi di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, dengan jumlah rumah yang terendam mencapai 30 unit, yang dihuni 130 jiwa.
Kemudian, banjir juga mengepung sejumlah desa di Kecamatan Indra Makmu meliputi Desa Perkebunan Julok Rayeuk Utara dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter.
‘’Rumah yang terendam di desa itu mencapai 271 unit yang dihuni 1.034 jiwa,’’ kata Ashadi.
Selanjutnya, banjir di Desa Jambo Lubok, dengan ketinggian air berkisar antara 30 hingga 80 sentimeter. Kata dia, jumlah rumah yang terendam mencapai 208 unit dengan total korban terdampak 832 jiwa.
‘’Sedangkan di Desa Bunin Kecamatan Serbajadi masih dalam pendataan,’’ katanya, menjelaskan.
Baca juga : Jalan Menuju Empat Desa di Ende Putus Akibat Longsor
Menurut Ashadi tim gabungan juga sudah berada di lokasi membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
‘’Kami mengimbau masyarakat tidak bertahan di rumah di saat ketinggian air semakin tinggi,’’ ujar Ashadi.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan banjir menjadi bencana yang paling dominan terjadi di wilayah provinsi paling barat Indonesi itu sepanjang 2021, yang dipicu akibat curah hujan dengan intensitas tinggi.
‘’Tercatat 44 kali kejadian bencana di Aceh sepanjang bulan Januari 2021, dan yang paling dominan bencana banjir,’’ kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas dalam keterangan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh
Hingga Senin (18/1) Pusdatin BPBA mencatat peristiwa banjir 18 kali kejadian, termasuk sekali banjir bandang di Bener Meriah. Kemudian 11 kali longsor dan sembilan kali kebakaran pemukiman di Bener Meriah, Langsa, Aceh Utara, Pidie Jaya, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara.
Selanjutnya, dua kali kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Banda Aceh dan Aceh Selatan, tiga kali pertiwa angin puting beliung di Sabang dan Lhokseumawe serta satu kali banjir dan longsor di Aceh Utara
‘’Akibat bencana itu total warga yang terdampak sebanyak 17.632 jiwa dalam 4.591 kepala keluarga (KK), dengan kerugian ditaksir sekitar Rp9,5 miliar,’’ katanya. (Ant/OL-2)
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Merespons dengan cepat, Tim ASAR Humanity cabang Aceh bergerak ke lokasi membantu memberi makanan untuk para pengungsi Rohingya dengan mendirikan Dapur Umum di Desa Bluka Teubai.
Setelah didiagnosa dokter menderita penyakit thalasemia, Zamzani harus menjalani ratusan kali transfusi darah sejak berusia dua tahun.
Petani kelapa sawit di kawasan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh sejak sepekan terakhir bergembira. Pasalnya harga tandan buah sawit segar meningkat.
HUJAN lebat sejak tiga hari terakhir yang mengguyur Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, menyebabkan 11 kecamatan di sana terendam banjir. Akibatnya aktivitas warga terganggu.
TIM gabungan Polres Lhokseumawe menemukan sekitar 5 hektare kebun ganja di kawasan hutan perbukitan Cot Rawatu, Desa Jurong, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved