Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Banjir dan Longsor di Manado 6 Orang Tewas

Voucke Lontaan
18/1/2021 13:05
Banjir dan Longsor di Manado 6 Orang Tewas
Warga sedang membersihkan rumahnya yang terendam banjir di Kota Manado.(ANTARA)

JUMLAH warga yang tewas akibat banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), bertambah menjadi 6 orang. Itu berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per 18 Januari 2021 pukul 09.30 WIB.

"Hingga Senin (18/1), intensitas curah hujan deras di wilayah Kota Manado dan sekitarnya masih berlangsung. Warga diimbau terus waspada, walaupun banjir berangsur surut," kata Kepala Badan Penanggulangan Daerah Provinsi Sulut, Joy Oroh, Senin (18/1).

Menurut Joy, pemerintah provinsi maupun Pemerintah Kota Manado, telah menyalurkan bantuan siap saji dan obat-obatan kepada warga yang telah diungsikan di lokasi yang layak huni. "Ada beberapa titik lokasi pengungsian yang diarahkan pemerintah, di tempat ibadah dan aula kantor pemerintah dan swasta," ujar Joy.

Dari pemantauan di lapangan pusat kawasan bisnis Jalan Piere Tendean (Boulevard), yang tepat berada di bibir Pantai Teluk Manado, terdapat genangan air laut. Juga tinggi ombak mencapai 3-4 meter.

Sejumlah peerahu nelayan juga terseret arus ombak air hingga ke jalan kawasan pusat bisnis Kota Manado. "Untuk sementara pusat perbelanjaan di kawasan bisnis Boulevard berhenti beroperasi, sebab ombak masih tinggi. Apalagi cuaca masih ekstrem," katanya.

Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran pers mengatakan, banjir dan tanah longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil. Banjir dan longsor terjadi Sabtu (16/1) pukul 15.09 WITA dengan tinggi muka air sekitar 50 sampai 300 centimeter.

Pussdalops BNPB juga mencatat sebanyak 500 jiwa mengungsi yang sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing. Selain itu, kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang.

Tim di lapangan juga masih melakukan pendataan kerusakan rumah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI/Polri, masyarakat dan relawan.

Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.BPBD Provinsi Sulawesi Utara bersama BPBD Kota Manado akan melakukan giat pembersihan material pascabanjir dan tanah longsor pada Senin (18/1).

BPBD Kota Manado memantau saat ini banjir telah surut dan cuaca terpantau panas. Sejumlah kecamatan terdampak bencana ini antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil, dan Kecamatan Wenang.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado berpotensi mengalami hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. "BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga di tengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021, " ujarnya. (VL/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya