Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Banjir Luapan Sungai Citandui Belum Surut
BANJIR luapan Sungai Citanduy, Cihanjuang dan Cikidang, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, masih menggenangi puluhan rumah di bantaran sungai.
Sebelumnya, banjir yang terjadi di Kecamatan Sukaresik merendam ratusan rumah berada di Kampung Bojongsoban, Hegarsari, Mekarsari, menggenangi dengan ketinggian 70 sampai 1,5 meter. Akibatnya ribuan warga tak bisa beraktivitas. Kejadian tersebut, terjadi sejak Selasa (12/1) sekitar pukul 22.00 WIB hingga banjir susulan kembali terjadi dan sampai saat ini belum surut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak kemarin siang telah mengakibatkan luapan Sungai Citanduy, Cihanjuang dan Cikidang menggenangi rumah berada di tiga kampung.
"Ratusan rumah di tiga kampung kebanjiran dengan ketinggian air mencapai 70 centimeter, yang bantaran Sungai Citanduy mencapai 1,5 meter. Sudah menyusut tapi masih menggenangi puluhan rumah," katanya, Jumat (15/1/2021).
Ia mengatakan, curah hujan yang tinggi berada di Tasikmalaya selama tiga hari membuat 450 rumah terendam banjir dan 600 rumah lainnya terdampak. Namun, kondisi genangan air juga masih menggenangi puluhan hektare sawah termasuk banyaknya tanaman palawija yang dimiliki masyarakat mengalami kerusakan tapi dalam kejadian tersebut tidak adanya korban jiwa.
"Kami dari BPBD bersama TNI, Polri masih tetap siaga mengantisipasi banjir susulan dan pemasangan tenda darurat sudah didirikan di samping kantor Desa Tanjungsari termasuk kebutuhan logistik diperuntukan bagi warga sudah diberikan berupa 600 nasi kotak. Akan tetapi, jika luapan air membesar direncanakan akan mendirikan dapur umum di beberapa titik lokasi," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: Sungai Citanduy Meluap, 500 Rumah di Tasikmalaya Terendam ...
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
langkah yang dilakukan sekarang masih belum memperbaikinya lantaran dari ribuan ruang kelas rusak masih menunggu kebijakan.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Tanggung jawab pendidikan tidak hanya dilakukan Kementerian Pendidikan dan agama saja, tetapi melibatkan semua pihak supaya mencapai Indonesia emas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved