Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Waspadai Longsor Tanggul Bengawan Solo di Bojonegoro

Ahmad Yakub
13/1/2021 17:10
Waspadai Longsor Tanggul Bengawan Solo di Bojonegoro
Banjir luapan kali Kerjo di Desa Sumbergede, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, membuat 130 rumah tergenang, beberapa waktu lalu.(MI/Ahmad Yakub)

TANAH longsor terjadi di sejumlah titik tanggul sungai dan anak sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir. BPBD kemudian mengimbau agar warga mewaspadai longsor susulan.

Terlebih lagi, puncak hujan turun diperkirakan bakal berlangsung antara awal hingga pertengahan Januari ini. Longsor pada tebing sungai Bengawan Solo terjadi di Taman Bengawan Padangan Desa/Kecamatan Padangan sepanjang 15 meter (m) dengan lebar 4 m dan tinggi 3 m.

Longsoran di sungai Ngaglik--anak Bengawan Solo--terjadi sepanjang 25,25 m dengan lebar 20 m setinggi 10 m. Lokasi longsor ini terjadi di  Dusun Caper, Desa Ngaglik RT 01 RW 01, Kecamatan Kasiman. Longsor ini juga mengancam permukiman warga.

Akibat longsor itu, lahan sekitar lokasi tergerus hingga tinggal berjarak sekitar 1 meter dengan rumah Sarjono, warga setempat. "Kami meminta warga waspadai longsor susulan," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Kantor BPBD Bojonegoro, Eko Susanto, Rabu (13/1) siang.

Soalnya, pada awal hingga pertengahan Januari ini, daerah tersebut memasuki puncak musim penghujan yang berpotensi terjadi sejumlah bencana hidrometeorologi. Menurut dia, longsor terjadi pada sejumlah titik tebing sungai dan anak sungai Bengawan Solo setelah permukaan sungai mengalami peningkatan secara signifikan dalam sepekan terakhir.

Ia mengatakan BPBD sudah menginventarisasi kerusakan tebing sungai yang
longsor tersebut. Selanjutnya pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar
Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo di Bojonegoro agar disampaikan ke
kantor pusat di Surakarta.

Longsoran kali Ngaglik terjadi setelah hujan deras pada akhir pekan lalu selama sekitar dua jam di wilayah Desa Kasiman. Hal tersebut mengakibatkan debit air sungai Ngaglik meningkat lantas menggerus tebing sungai. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya